Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah akhirnya membuka keran impor garam industri setelah banyak perusahaan 'menjerit' kekurangan bahan baku.
Hal tersebut diputuskan dalam rapat yang dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan diikuti oleh menteri terkait, yakni Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Istana Wakil Presiden, Jumat (14/7/2017).
"Izin keluar hari ini," kata Enggar saat dikonfirmasi, Jumat (14/7/2017)
Namun, Enggar tidak merinci jumlah dan izin impor tersebut. Seperti diketahui, kebutuhan garam industri tahun ini diperkirakan mencapai 2,29 juta ton.
Usai pertemuan, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan sebelumnya ada hambatan dalam pemberian rekomendasi dalam mengimpor garam industri pascaterbitnya UU No.7/2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam.
Dalam pasal 37 ayat 3 UU tersebut disebutkan bahwa terkair impor komoditas perikanan dan pergaraman, menteri terkait harus mendapatkan rekomendasi dari menteri KKP. Sebelum aturan ini ditetapkan, rekomendasi impor garam industri dihitung oleh Kemenperin.
Dalam rapat, Sofjan mengatakan bahwa Wapres juga memutuskan agar kewenangan mengimpor garam industri sementara diberikan kepada Kementerian Perdagangan, sedangkan impor garam konsumsi masih mengacu pada UU tersebut.
Dengan begitu, wewenang impor garam khusus industri diserahkan kepada Kementerian Perdagangan tanpa adanya keterlibatan rekomendasi KKP.
"Sementara ini diputuskan wewenang impor itu dan menteri KKP juga menyerahkan kepada Mendag yang diberikan kuasa untuk melakukan (izin) impor itu berdasarkan UU itu," katanya.
Dia melanjutkan, "Jadi diberlakukan rekomendasi untuk diserahkan selama setahun dari Menteri KKP kepada Mendag supaya tidak menganggu investasi yang ada di indonesia."
Izin Impor Garam Industri Akhirnya Terbit
Pemerintah akhirnya membuka keran impor garam industri setelah banyak perusahaan 'menjerit' kekurangan bahan baku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Rustam Agus
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

9 jam yang lalu
Beda Arah BlackRock dan JP Morgan di United Tractors (UNTR)
10 jam yang lalu
Sentimen Bullish Bitcoin Kembali, Waktunya Serbu Kripto?
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

4 jam yang lalu
May Day: KSPI Serukan 6 Isu Utama ke Presiden Prabowo

7 jam yang lalu
Menaker Ungkap Kabar Terbaru Pembentukan Satgas PHK
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
