Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Ekspor Indonesia Didominasi Produk Kertas

Produk kertas Indonesia mendominasi nilai ekspor ke seluruh negara dalam dua tahun ini, dari total ekspor produk perkayuan yang senilai US$11,83 miliar, khusus dari ekspor kertas mencapai US$3,95 miliar pada 2016-2017.
Suasana stand APPJ di pameran Eco Products 2016, Tokyo, Jepang, Sabtu (10/12). Asian Pulp and Paper (APP), perusahaan Indonesia, di Jepang (APPJ) berpartisipasi dalam pameran tersebut sejak 2013, dengan pengunjung terus meningkat dari tahun ke tahun./JIBI-Arif Budisusilo
Suasana stand APPJ di pameran Eco Products 2016, Tokyo, Jepang, Sabtu (10/12). Asian Pulp and Paper (APP), perusahaan Indonesia, di Jepang (APPJ) berpartisipasi dalam pameran tersebut sejak 2013, dengan pengunjung terus meningkat dari tahun ke tahun./JIBI-Arif Budisusilo

Bisnis.com, SAMARINDA -  Produk kertas Indonesia mendominasi nilai ekspor ke seluruh negara dalam dua tahun ini, dari total ekspor produk perkayuan yang senilai US$11,83 miliar, khusus dari ekspor kertas mencapai US$3,95 miliar  pada 2016-2017.

"Nilai ekspor sebesar ini merupakan ekspor dengan dokumen V-Legal, yakni Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) maupun Lisensi FLEGT," ujar Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rufi'ie di Samarinda, Senin.

Hal itu dikatakan Rufi'ie saat ekspose pelaksanaan SVLK dan Lisensi FLEGT dengan tema Diseminasi Capaian Penerbitan Lisensi FLEGT Indonesia.

Ekspose yang digelar di aula Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim tersebut dihadiri berbagai pihak terkait mulai pelaku ekspor perkayuan, hingga pemerintah daerah yang membidangi teknis ekspor produk perkayuan.

Menurut dia, ekspor produk perkayuan dengan menggunakan sistem V-Legal dan FLEGT baru mulai diterapkan pada 2016. Lisensi FLEGT merupakan lisensi yang diterbitkan setelah Indonesia menerapkan SVLK.

Pada 2016, lanjutnya, total nilai ekspor dari produk perkayuan sebesar 9,26 miliar dolar AS untuk semua negara. Sedangkan khusus untuk ekspor menggunakan Lisensi FLEGT yang diterapkan ke Uni Eropa senilai 868,85 juta dolar AS.

Dari total ekspor itu, untuk ekspor produk perkayuan berupa kertas ke semua negara tujuan sebesar 3,11 miliar dolar AS, sementara khusus ekspor kertas ke Uni Eropa (UE) senilai 204,17 juta dolar.

"Ada dua sistem yang diterapkan dalam ekspor produk kayu, yakni dengan menggunakan SVLK yang diterapkan kepada semua negara di luar UE, sementara khusus ekspor produk perkayuan ke UE menggunakan Lisensi FLEGT," ujarnya.

Khusus hasil ekspor produk perkayuan hingga Maret 2017 senilai US42,57 miliar  ke seluruh negara, sementara khusus ekspor ke UE senilai US$277,26 juta.

Menurut dia, untuk ekspor kertas ke semua negara di dunia hingga Maret 2017 senilai US$837,37 juta, sementara ekspor kertas ke UE senilai US$65,25 juta.

"Ekspor hasil kayu lainnya hingga Maret 2017 ke semua negara, berupa hasil kerajinan senilai US$28,91 juta, furniture US$368,05 juta, panel US$567,48 juta, pulp US$475,66 juta, woodworking (kayu olahan) US$265,04 juta, dan ekspor chip senilai US$28,91 juta," kata Rufi'ie.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper