Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1.148 Ton Daging Beku Asal India Masuk Gudang Bulog

Sebanyak 1.148 ton daging kerbau beku asal India sudah masuk ke gudang Bulog sejak 2 Juli hingga Rabu (5/7/2017).
Ilustrasi daging beku/Reuters-Maxim Zmeyev
Ilustrasi daging beku/Reuters-Maxim Zmeyev

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 1.148 ton daging kerbau beku asal India sudah masuk ke gudang Bulog sejak 2 Juli hingga Rabu (5/7/2017). Ini realisasi pertama dari izin yang dikeluarkan pasca putusan MK tentang uji materi UU No. 41 Tahun 2014 pada Februari kemarin.

Pemasukan daging beku sebanyak 1.148 ton ini merupakan bagian dari 5.000 ton yang akan masuk bertahap hingga akhir Juli. Sampai akhir tahun, Bulog sudah mengantongi surat penugasan untuk melakukan impor daging beku asal India sebanyak 51.728 ton.

Per 5 Juli, stok daging kerbau beku asal India di gudang Bulog sebesar 27.000 ton. Sementara, stok daging sapi beku sebesar 50 ton.

Kepala Divisi Penjualan Bulog Suharto Djabar menyampaikan timnya sedang melakukan pemetaan distribusi daging ke sejumlah wilayah. Bersamaan dengan itu, Bulog juga menghitung kemungkinan menambah pendingin bagi UMKM maupun Rumah Pangan Kita.

Saat ini, Bulog memiliki pendingin sebesar 200 unit di antaranya 175 unit dipinjamkan ke UMKM maupun Rumah Pangan Kita dan sisanya untuk gudang Bulog di masing-masing wilayah.

Suharto menyebut pemasukan ini untuk mengantisipasi kebutuhan Agustus sampai Oktober. "Seperti hari ini, ada permintaan dari Sumatra Selatan sebesar 4 ton," tuturnya pada Rabu (5/7/2017).

Harga daging beku per Mei-Juni sebesar Rp63.000 per kg untuk distributor. Dengan demikian, diharapkan harga di tingkat konsumen maksimal Rp80.000 per kg, sesuai dengan Permendag No. 27 Tahun 2017.

Selama Ramadan dan Lebaran, Suharto menyebut permintaan daging beku sebesar 10.160 ton atau naik 100% dari rata-rata 5.000 ton per bulan. Permintaan tertinggi datang dari DKI Jakarta sebesar 50%, diikuti Jawa Barat 15%, dan Jawa Tengah 10%.

Meski demikian, sejumlah daerah menolak masuk daging beku ke wilayahnya seperti Jawa Timur, Sumatra Barat, Bali, NTB, dan NTT, sebab kebutuhan daging sudah terpenuhi dari produksi lokal dan dikhawatirkan dapat menganggu harga produksi lokal. "Dijamin oleh pemda setempat harga tetap stabil."

Direktur Komersial Bulog Febriyanto mengatakan BUMN itu terus melakukan penetrasi daging beku ke seluruh wilayah, kecuali daerah yang menolak daging beku impor. Sehingga, wajar jika permintaan daging beku terus meningkat, apalagi selama puasa dan Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper