Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI AMDK: Penjualan Selama Puasa dan Lebaran Jadi Penopang

Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia berharap penjualan selama puasa dan lebaran dapat menjadi pendorong untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia berharap penjualan selama puasa dan lebaran dapat menjadi pendorong untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Sepanjang tahun ini, asosiasi memproyeksikan penjualan dapat tumbuh sebesar 9% secara tahunan (year on year).

Rachmat Hidayat, Ketua Umum Aspadin, mengatakan pada siklus tahunan, penjualan air minum dalam kemasan pada bulan ramadan dan lebaran dapat mendorong penjualan sebesar 20% hingga 30% dibandingkan bulan sebelumnya. Pertumbuhan penjualan di momen tersebut biasanya mencatatkan pertumbuhan yang paling tinggi dibandingkan momen pendorong lainnya.

“Mudah-mudahan penjualan puasa dan lebaran bisa mendorong kuartal II sehingga sesuai harapan karena ini bisa mengkompensasi kuartal I. Kalau ini lewat, penjualan agak memprihatinkan,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (4/7/2017).

Selain momen puasa dan lebaran, momen natal dan tahun baru juga diharapkan menjadi booster penjualan sepanjang 2017. Namun, penjualan pada akhir tahun tersebut biasanya lebih rendah dibandingkan penjualan pada saat puasa dan lebaran, yaitu sebesar 10% hingga 20%. Rachmat menyebutkan, ada pula momen pendorong lain, namun tidak regular terjadi setiap tahun, yaitu musim pemilu.

Adapun, pada kuartal I/2017, penjualan air minum dalam kemasan disebutkan sebesar 6% y-o-y. Rachmat menyatakan secara umum, industri minuman domestik sedang tertekan yang terlihat dari pertumbuhannya yang turun sebesar 3,8% secara tahunan. Industri air minum dalam kemasan, lanjutnya, masih dapat tumbuh meskipun mengalami perlambatan.

“Kondisi ini disebabkan dampak perlambatan ekonomi, konsumen mengurangi konsumsi mereka. Terlebih air minum dalam kemasan ini kan paling gampang dicari penggantinya,” kata Rachmat.

Asosiasi berharap hingga akhir tahun ini mampu memproduksi lebih dari 28 miliar liter air minum dalam kemasan. Selama tahun lalu, produsen air minum dalam negeri memproduksi sebanyak 26 miliar liter produk atau tumbuh 9% y-o-y.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper