Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (Temas Line) ditunjuk sebagai salah satu penyedia layanan pengiriman peti kemas guna mendukung program tol laut untuk rute Tanjung Perak Surabaya ke Baubau (Sulawesi Tenggara) dan Manokwari (Papua Barat).
Managing Director Temas Line Sutikno Khusumo mengatakan rute ke empat (T4) dalam program tol laut itu dilayani KM Curug Mas yang direncanakan mulai beroperasi pada Selasa 13 Juni 2017.
Kapal tersebut sudah bersandar di pelabuhan Tanjung Perak untuk pengangkutan barang serta persiapan kebutuhan perjalanan yang akan memakan total waktu 22 hari untuk tiba kembali di Tanjung Perak.
"Kami semua sangat antusias untuk berpartisipasi dalam program tol laut ini," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta pada Senin (12/6/2017).
Dia menjelaskan rute yang akan dimulai dari pelabuhan Tanjung Perak ini dipatok harga mulai Rp.3.306.000/twentyfoot equivalent units (TEUs) untuk pengiriman dari Tanjung Perak ke Baubau dan sebaliknya.
Untuk rute Baubau ke Manokwari dan sebaliknya dikenakan Rp.3.960.000/TEUs. Sedangkan untuk rute Tanjung Perak ke Manokwari dan sebaliknya dikenakan Rp.5.295.000/TEUs. Harga tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 7/2017.
Sutikno mengutarakan biaya tersebut mencakup biaya pengangkutan dari container yard (CY) pelabuhan asal ke CY tujuan serta terminal handling charges sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan Menteri Perhubungan.
Adapun jenis barang yang dapat menggunakan jasa kapal tol laut tersebut dibatasi hanya untuk barang kebutuhan pokok atau sembako yang berasal dari hasil pertanian seperti beras, kedelai, dan cabai.
Kemudian, hasil industri seperti gula,minyak goreng, tepung terigu, serta hasil peternakan dan perikanan, termasuk juga besi baja kontruksi, baja ringan, semen, pupuk, triplek, dan gas elpiji 3 kg.
Program tol laut merupakan program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo guna meningkatkan arus logistik ke semua pulau di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Program tersebut juga mendorong peningkatan armada kapal peti kemas,kapal barang perintis dan kapal pelayaran rakyat.
Pemerintah juga mengajak beberapa pihak swasta untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan serta pelaksanaan program tol laut tersebut.
"Penunjukan Temas Line sebagai pelayaran peti kemas untuk melayani rute tol laut ini juga sejalan dengan upaya perusahaan mendukung program pemerintah melalui pengembangan national network dengan target untuk membuka akses ke 50 pelabuhan hingga akhir 2017," tutur Sutikno.
Direktur Operasi Temas Line, Teddy Arief Setiawan menambahkan saat ini Temas Line sudah membuka akses ke 37 pelabuhan di Indonesia dengan total armada 34 kapal.
"Pengembangan pada tahun ini difokuskan untuk akses ke Indonesia timur dengan cara pengembangan kegiatan di Ambon dan Manokwari sebagai base kegiatan untuk akses ke Papua," kata Teddy.
Dia berharap national network yang sudah dikembangkan Temas Line selama 2 tahun terkahir ini dapat merangsang pertumbuhan ekonomi tidak hanya di Jawa, tetapi juga di kota-kota lainnya khususnya di wilayah timur Indonesia.
"Kita akan terus tingkatkan akses pengiriman peti kemas dengan frekuensi yang lebih reguler ke national network itu serta kami berkomitmen terhadap layanan terjangkau dan aman," ujarnya.