Bisnis.com, JAKARTA—PT Pupuk Indonesia (Persero) meningkatkan produksi pada tahun ini pada kapasitas penuh, yakni sebesar 13,1 juta ton.
Realisasi produksi itu berada di atas volume produksi tahun lalu sebesar 11,2 juta ton. “Targetnya tahun ini kami produksi 13 juta ton. Jadi pabrik dioperasikan pada kapasitas maksimum,” ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat di Jakarta, Senin (12/6).
Menurutnya, penjualan pupuk di tahun ini bakal meningkat seiring berlalunya pergeseran musim tanam. Kebutuhan dari sektor perkebunan dan pertanian diperkirakan bakal melonjak. “Penjualan kita tetap mengandalkan sektor pangan, musim tanam tahun ini butuh pasokan dalam jumlah besar,” kata dia.
Pupuk Indonesia merupakan holding atau induk dari beberapa perseroan, yaitu seperti PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Sriwidjaja, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kaltim, dan PT Petrokimia Gresik. Seluruh aset perseroan mencakup 15 pabrik pupuk urea dan empat pabrik pupuk NPK.
Sebelumnya, perseroan menerbitkan obligasi senilai Rp 3,6 triliun. Penerbitan surat utang korporasi itu kelanjutan dari penawaran umum berkelanjutan senilai Rp 10 triliun.
Sebanyak 16% dana hasil penerbitan obligasi dipergunakan untuk refinancing utang perbankan. Sementara sisanya sebanyak 84% dialokasikan untuk investasi.
Sebagian hasil penerbitan obligasi itu dianggarkan untuk mengembangan kapasitas produksi pabrik NPK perusahaan perusahaan anak. Nilai investasi yang dialokasikan mencapai Rp 3 triliun untuk meningkatkan kapasitas produksi sebessar 3 juta ton dalam tiga tahun ke depan. “Targetnya penambahan kapasitas itu sudah beroperasi secara komersial dalam 3 tahun ke depan,” ujar dia.