Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLTA Upper Cisokan Molor, Cadangan Listrik Jawa-Bali Terancam

Pembangunan konstruksi utama PLTA Upper Cisokan Pumped Storage 4x260 MW dipastikan mundur setahun dari target semula dikerjakan tahun lalu dan diproyeksikan tuntas 2021.

Bisnis.com, BANDUNG - Pembangunan konstruksi utama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan Pumped Storage 4x260 Mega Watt (MW) dipastikan mundur setahun dari target semula dikerjakan tahun lalu dan diproyeksikan tuntas 2021.

Kondisi tersebut akan mempengaruhi cadangan listrik sistem Jawa-Bali terutama saat beban puncak.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah I (UIP JBT I), Anang Yahmadi mengungkapkan, pertumbuhan konsumsi listrik di wilayah Jawa-Bali masih dibawah prediksi, hanya 4% per tahun. Hal itu terjadi karena dampak perlambatan ekonomi yang terjadi sejak tahun lalu.

Apabila pertumbuhan konsumsi listrik di wilayah Jawa Bali yang digunakan untuk perencanaan pembangunan PLTA Cisokan diasumsikan sekitar 6% per tahun. Maka, listrik dari dari PLTA Cisokan harus masuk sistem maksimal pada 2022.

"Tahun lalu harusnya Cisokan harus sudah mulai, tapi kontraktor belum masuk karena belum setuju dengan kondisi access road. Jadi, harus buat amandemen lagi. Sekarang sedang proses amandemen," kata Anang kepada wartawan, Rabu (7/6/2017).

Tingkat pertumbuhan konsumsi listrik di Jawa Bali terbilang tinggi, dengan demikian, adanya keterlambatan penyelesaikan pembangunan Cisokan dikhawatirkan mengancam cadangan listrik di pulau terpadat tersebut.

Sebaliknya, apabila tren pertumbuhan listrik dibawah asumsi yang telah diperhitungkan, maka cadangan beban puncak kelistrikan Jawa Bali terbilang mencukupi.

"Masuknya pasokan listrik dari Cisokan ini menunjang daya pada malam hari, guna mengantisipasi tingginya potensi pertumbuhan konsumsi listrik di Pulau Jawa dan Bali. Saat ini, posisi cadangan listrik saat ini masih aman," ujarnya.

Disinggung mengenai penyerapan tenaga kerja, lokasi proyek pembangkit di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur ini diprediksi akan menyerap sebanyak 2.000 tenaga kerja lokal.

"Kalau menurut aturan dua per tiga dari jumlah total, kalau kebutuhan tenaga kerja 3.000 orang, maka 2.000 orang harus pekerja lokal, tidak harus dari Kabupaten Bandung Barat," ucapnya.

Anang menuturkan pembangunan PLTA Upper Cisokan membutuhkan tenaga ahli dari luar negeri yang dikhususnya untuk menangangi bidang khusus yang hanya dimiliki oleh SDM luar negeri.

"Untuk tenaga lokal dia bisa menempati posisi apa saja, tapi untuk skill yang susah dan di sini tidak ada itu memang (tenaga) asing," kata Anang.

Menurut dia, pembangunan PLTA Upper Cisokan sendiri terbagi dalam beberapa paket seperti paket untuk pembangunan dam dan terowongan, paket untuk pembangunan generator dan turbin serta paket pembangunan transmisi.

"Kalau untuk turbin dan generator itu seperti butuh pekerja asing sedangkan untuk pembangunan transmisi pasti akan lebih banyak tenaga lokalnya," kata dia.

Bantuan Infrastruktur dan CSR

Selain membangun pembangkit, PLN UIP JBT I juga memberikan bantuan Infrastruktur untuk mendukung pembangunan di wilayah sekitar proyek. Salah satunya di sekitar proyek PLTA Cisokan, PLN hingga saat ini masih terus menggenjot pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang dianggarkan sebesar Rp225 miliar di Kab Bandung Barat dan Rp175 miliar di Kabupaten Cianjur agar rampung sesuai target waktu yang ditentukan.

Kendati pembangunan konstruksi utama proyek belum dimulai dan keberadaan pembangkit tersebut belum terlihat, masyarakat di sekitar PLTA ini sudah dapat merasakan perubahan positif melalui bantuan tersebut.

Salah satunya adalah adanya akses jalan yang lebih baik. Sebelum ada peningkatan jalan, akses menuju desa di sekitar proyek tergolong rusak dan sempit sehingga tidak semua jenis kendaraan bisa berlalu lalang. Dengan bantuan infrastruktur ini tentu diharapkan masalah sosial yang mengemuka pada masa persiapan dan pelaksanaan konstruksi pembangkit dapat teratasi.

Di sepanjang tahun 2017 masih banyak program-program CSR yang akan direalisasikan oleh PLN UIP JBT I. Melalui kolaborasi antara PLN, Pemerintah Daerah dan Komunitas Masyarakat diharapkan bantuan infrastruktur dan CSR PLN ini dapat meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat serta menciptakan lingkungan yang bersih, aman, sehat dan nyaman sehingga dapat mendukung kelancaran pembangunan ketenagalistrikan Indonesia terutama di sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herdi Ardia
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper