Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Elektronik Melandai

Pasar elektronik terlihat terus melandai setelah pada kuartal I/2017 turun 10% karena daya beli masyarakat masih rendah.
Pabrik mesin cuci/JIBI
Pabrik mesin cuci/JIBI

JAKARTA—Pasar elektronik terlihat terus melandai setelah pada kuartal I/2017 turun 10% karena daya beli masyarakat masih rendah.

Ketua Umum Gabungan Elektronik Indonesia (Gabel) Ali Soebroto mengatakan tren penjualan produk elektronik pada 2017 tidak sebaik 3 sampai 4 tahun lalu. Industri elektronik mulai landai sejak 2 tahun terakhir. Pada 2016 misalnya, penjualan bahkan turun sampai 15% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Pada kuartal I/2017 turun sekitar 10% atau setara dengan Rp10 triliun. Karena permintaan elektronik masih minim, pabrik mengurangi produksi," kata Ali kepada Bisnis Minggu (4/6).
Penjualan diperkirakan belum dapat membaik pada kuarta II/2017 kendati umumnya permintaan naik menjelang Lebaran. "Biasanya kenaikan penjualan yang terjadi pada momen Lebaran bisa mencapai 30%. Namun seiring berjalannya waktu, pada Ramadan tahun ini kami masih pesimistis. Kalau pun ada pertumbuhan kemungkinan yang tidak terlalu tinggi," ujar Ali.

Pasar elektronik diyakini akan membaik pada tahun depan seiring dengan penyelesaian pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan perekonomian. "Produsen elektronik lokal memiliki pangsa pasar domestik sebanyak 50%, sayang jika persentase tersebut terus berkurang," tutup Ali.

Sementara itu, Yeane Lim, CEO PT Denpoo Mandiri Indonesia, mengatakan selain terpukul oleh permintaan dalam negeri yang belum membaik, pabrikan juga diberatkan oleh maraknya produk impor dan persoalan logistik.

"Khusus logistik masih adanya praktik pungutan liar yang terjadi dalam proses pengiriman. Hal ini berdampak pada penambahan ongkos yang harus dikeluarkan setiap bulan," kata Yeane.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper