Bisnis.com, JAKARTA -- Belum pulihnya belanja konsumen China turut membuat industri plastik hulu hingga hilir Tanah Air lesu. Hal tersebut membuat harga polypropilene, polyetilene, dan sejumlah bahan baku plastik produksi lokal turun.
Sekjend Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiyono menyampaikan pabrikan produk tengah plastik memang masih terjadi, terutama disebabkan belanja konsumen China yang tidak kunjung naik sejak awal 2017.
Pasalnya, industri hilir menyerap produk tengah untuk diolah menjadi produk akhir industri. Penggunaan plastik hilir terbesar yaitu untuk kemasan makanan dan minuman, dan pembungkus barang-barang industri yang diperjualbelikan.
“Siklusnya biasanya untuk bulan puasa atau di sekitar Juni—Juli itu naik [permintaan]. Harganya bisa sampai naik dua kali lipat, sedangkan harga sekarang masih rendah karena permintaan masih lesu,” jelas Fajar saat dihubungi Bisnis, Jumat (2/6).
Fajar menyampaikan menjelang pertengahan tahun, permintaan produk plastik untuk keperluan ekspor ke China pada umumnya naik 10%-20%. Menurutnya, saat ini pemulihan sudah mulai terlihat dan diharapkan dapat mendongkrak permintaan setelah bulan puasa berakhir.
Selain itu, Fajar mengakui ada faktor lain yang memengaruhi penurunan produksi plastik yaitu kondisi politik yang membuat produsen waswas dan wacana pengenaan cukai plastik oleh pemerintah.