Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi China Melambat

Laju kenaikan produksi China megalami perlambatan sejak Juni 2016. Pelemahan harga membuat tingkat profitabilitas pabrikan tertekan.
Pabrik perusahaan alat berat Sany Group Co., Ltd di Changsha, Hunan, China./Bisnis Indonesia-Akhirul Anwar
Pabrik perusahaan alat berat Sany Group Co., Ltd di Changsha, Hunan, China./Bisnis Indonesia-Akhirul Anwar

Bisnis.com, BEIIJING—Laju kenaikan produksi China megalami perlambatan sejak Juni 2016. Pelemahan harga membuat tingkat profitabilitas pabrikan tertekan.

China juga menghadapi besarnya gelombang pemutusan kerja pabrikan untuk mengurangi biaya produksi dalam 8 bulan terakhir. Industri kecil dan menengah menopang sebanyak 60% kapasitas produksi industri di China. Sementara itu, industri kecil dan menengah juga menampung sebanyak 80% dari keseluruhan lapangan kerja yang tersedia.

"Manufaktur China mengalami tekanan pada bulan Mei dan proyeksi pertumbuhan ekonominya ikut menarik ke bawah," ujar Direktur Analisis Makroekonomi CEBM Group Zhengsheng Zhong dalam pernyataan resminya seperti dikutip Reuters, Kamis (1/6/2017).

Zhong menyatakan permintaan produk dari pasar ekspor juga tengah mengalami pelemahan signifikan. Dampaknya penjualan manufaktur melemah dan pabrikan menghentikan penumpukan stok.

Biro Statistik Nasional China mengumumkan indeks manufaktur kecil berada pada posisi tertinggi sejak Februari 2012 yaitu pada posisi 51,0. Bulan sebelumnnya, indeks yang sama berada di angka 50,0.

Tingkat profitabilitas sektor swasta 14,3% yoy periode Januari-April dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, tingkat profitabilitas BUMN China naik 58,7%.

Pengamat mewaspadai keberlanjutan tren perlambatan manufaktur di China pada bulan selanjutnya. Hanya saja, pelaku industri di China masih optimistis terhadap prospek positif pertumbuhan manufaktur di tahun ini.

Sebaliknya, Indeks manufaktur China terkontraksi untuk pertama kalinya selama 11 bulan terakhir. Indeks Manufaktur Caixin PMI China merosot menjadi 49,6 pada bulan Mei 2017.

Indeks manufaktur di atas 50 mengindikasikan tumbuhan industri manufaktur. Sebaliknya, indeks di bawah 50 mengindikasikan manufaktur tengah mengalami kontraksi.

Perlemahan itu berada di luar ekspektasi kebanyakan ekonom yang memperkirakan indeks manufaktur masih di atas 50,1. Perlemahan tersebut meneruskan tren indeks manufaktur China yang terus merosot sejak Februari di posisi 51,7.

Merosotinya indeks bertolak belakang dengan pengumuman Biro Statistik Nasional China yang menyatakan pertumbuhan manufaktur negeri itu masih dalam kondisi stabil. Sumber data Indeks PMI Caixin merupakan industri menengah yang tidak menyertakan perusahaan perusahan besar BUMN China.

Perbedaan tersebut memperlihatkan kekuatan ekonomi China begitu bertumpu pada industri besar dan stimulus pemerintah. Sementara itu, sektor lainnnya menghadapi situasi yang sulit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper