Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAPANGAN MIGAS: Kapasitas Kilang Masela Belum Diputuskan

Kapasitas produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dan gas pipa Blok Masela belum diputuskan karena harus dilakukan tahapan kajian pasar yang akan menyerap gas tersebut.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Kapasitas produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dan gas pipa Blok Masela belum diputuskan karena harus dilakukan tahapan kajian pasar yang akan menyerap gas tersebut.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengakui surat penugasan kepada Inpex sebagai operator Blok Masela sudah diberikan. Kendati demikian, dia menyebut masih ada permasalahan yang perlu diselesaikan sebelum kajian pendefinisian proyek atau pre front end engineering design (pre-FEED) dimulai.

Meski begitu, dia enggan menjelaskan lebih lanjut masalah apa lagi yang harus dituntaskan sebelum pre-FEED dimulai.

“Iya [Inpex sudah dapat surat untuk memulai pre-FEED]. Tanya ke Pak Amien [Kepala SKK Migas]. Ada yang perlu kita selesaikan dulu,” ujarnya usai menghadiri rapat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (30/5/2017).

Sementara itu, terkait kapasitas produksi LNG juga gas pipa belum diputuskan. Padahal, pre-FEED baru dimulai setelah diketahui kapasitas produksi LNG dan gas pipa yang akan dikembangkan.

Seperti diketahui, terdapat dua opsi pengembangan yakni pertama, dengan kapasitas kilang LNG 7,5 juta ton per tahun (MTPA) dan gas pipa 474 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd). Kedua, kapasitas kilang LNG 9,5 MTPA dan gas pipa 150 MMscfd.

Dia menilai, kapasitas produksi akan ditentukan melalui kajian pasar atau market review agar pengembangan sesuai dengan kemampuan pasar menyerap gas yang dihasilkan. “Nanti diputuskan. Ada step.. apa yang dinamakan market review,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper