Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Keuangan mengungkapkan utang pemerintah pusat hingga April 2017 sebesar Rp 3.667,4 triliun, terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp 2.932,7 triliun (80%) dan pinjaman sebesar Rp 734,7 triliun (20%).
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, utang pemerintah pusat pada April 2017 secara neto meningkat Rp 16,4 triliun, berasal dari penerbitan SBN (neto) Rp 19,5 triliun dan berkurangnya pinjaman (neto) Rp 3,5 triliun.
Indikator risiko utang pada April 2017 menunjukkan bahwa rasio utang dengan tingkat suku bunga mengambang sebesar 11,4% dari total utang, turun dibanding 2016 (sementara) sebesar 12,3%.
Sementara itu, dengan total outstanding utang sebesar Rp 3.667,4 triliun maka rasio utang pemerintah pusat terhadap PDB mencapai sekitar 26,7%, lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 28,3%.
“Ketidakpastian arah kebijakan Presiden AS, potensi capital outflow, pertumbuhan ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih, merupakan beberapa risiko eksternal yang dapat mempengaruhi pergerakan utang pemerintah,” tulis HP Financials dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (29/5/2017).