Bisnis.com, BENI SUEF, Mesir - Siemens AG, perusahaan teknologi kelistrikan multinasional, akan menyelesaikan megaproyek pembangkit listrik berkapasitas 14.400 megawatt senilai 9 miliar euro atau Rp135 triliun di Mesir pada Juni 2018.
General Manager Siemens Megaproyek Siemens Thierry Toupin mengatakan, saat ini tahap pertama megaproyek pembangkit listrik di Mesir sudah selesai. Tahap pertama, konsorsium Siemens telah menyelesaikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Beni Suef di Mesir berkapasitas 4.800 megawatt (MW). Listrik dari PLTGU Beni Suef telah terhubung dengan gardu induk pada Maret 2017.
"Megaproyek ini ditargetkan selesai pada pertengahan 2017. Semua pengiriman komponen pembangkit diharapkan tidak ada hambatan dan tepat waktu," katanya saat menjelaskan Megaproyek PLTGU di Mesir berkapasitas 14.400 MW.
Proyek pembangkit raksasa itu hanya dikerjakan oleh satu konsorsium, yaitu Siemens AG menggandeng mitra lokal Orascom dan Elwesdey.
Toupin menjelaskan, proyek pembangkit listrik berbahan bakar gas itu merupakan milik Pemerintah Mesir, sedangkan Siemens dan mitranya hanya sebagai pelaksana proyek.
Pada tahap pertama, PLTGU Beni Suef hanya diselesaikan dalam waktu 18 bulan sejak penandatanganan proyek pada Juni 2015.
Menurutnya, gas dari pembangkit itu akan dipasok dari gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) di Mesir.
Proyek pembangkit listrik dengan kapasitas jumbo itu dibagi ke dalam tiga unit yang dibangun di tiga lokasi terpisah, yaitu Beni Suef, New Capital, dan Burullus yang masing-masing berkapasitas 4.800 MW.
Penandatanganan pinjaman dana untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Beni Suef berkapasitas 4.800 MW dilakukan di Kairo pada 22 November 2015. Selanjutnya, Siemens Finanacial Service membiayai proyek itu. Penunatasan pembiayaan dilakukan pada 30 Desember 2015.
Siemens pun mulai mengirim 12 turbin gas dari Jerman pada Oktober 2016. Proyek PLTGU Beni Suef selesai pada Desember 2016 dengan kapasitas 4.400 MW dan langsung terhubung ke jaringan transmisi di Mesir.
Siemens Mesir kemudian menyelesaikan pembangunan PLTGU Beni Suef dengan total kapasitas 4.800 MW pada Maret 2017.
Sebagai pembanding, megaproyek pembangkit di Indonesia 35.000 MW sejak akhir 2014 ditargetkan selesai dalam waktu 5 tahun, yaitu hingga 2019. Namun, Pemerintah Indonesia memproyeksikan hanya 20.000 MW yang akan terpasang. Hingga saat ini belum mencapai 10% dari proyek itu yang terealisasi.
Megaproyek Pembangkit di Mesir Hanya Butuh 3 Tahun
Siemens AG, perusahaan teknologi kelistrikan multinasional, akan menyelesaikan megaproyek pembangkit listrik berkapasitas 14.400 megawatt senilai 9 miliar euro atau Rp135 triliun di Mesir pada Juni 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Andhika Anggoro Wening
Topik
Konten Premium