Bisnis.com, JAKARTA – PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menargetkan pabrik barunya yaitu Baturaja II dapat beroperasi pada Juli mendatang. Pabrik tersebut didirikan untuk menangkap pertumbuhan permintaan dari proyek-proyek infrastruktur di Sumatra.
Direktur Utama PT Semen Baturaja Rahmad Pribadi mengungkapkan saat ini pproyek pabrik Baturaja II telah mencapai 100% dan tengah melalui tahap uji coba (commissioning). Pabrik tersebut merupakan pabrik semen dengan masa pengerjaan paling cepat di Indonesia, yaitu selama 26 bulan.
“Dengan adanya semen ini, kami memiliki additional capacity sejumlah 550.000 ton. semen itu akan kami pasarkan fokus di daerah Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan mungkin sedikit Banten. Namun fokusnya tetap Sumatera bagian selatan,” ujar Rahmad saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, Jumat (19/5).
Pabrik yang menelan biaya investasi sebesar Rp3,4 triliun tersebut akan mengerek kapasitas produksi SMBR menjadi 3,85 juta ton, naik 92,5% dari saat ini sebesar 2 juta ton semen per tahun.
Fasilitas produksi tersebut ditargetkan mulai beroperasi secara penuh pada Juli mendatang.
SMBR membiayai pembangunan pabrik tersebut menggunakan ekuitas perseroan sebesar Rp2,4 triliun dan pinjaman sindikasi perbankan sebesar Rp1 triliun.
Pabrik tersebut diklaim lebih ramah lingkungan dan dapat memproduksi semen dengan lebih efisien.
Perseroan memfasilitasi Baturaja II dengan teknologi terkini seperti penerapan sistem vertical mill dan menggunakan bag house sebagai dust collector.
Dengan menggunakan sistem vertical mill, konsumsi listrik akan lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan energi pada pabrik pertama yang sistem produksinya masih berupa ball mill.
Proses penggilingan dan pengeringan semen pada vertical mill menggunakan energi panas buang dari clinker cooler sehingga dapat menekan emisi CO2.