Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Ajak Pemangku Kepentingan Bahas 20.000 Homestay Desa Wisata

Pemerintah ajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi dalam pembangunan 20.000 homestay desa wisata pada tahun ini agar dapat mencapai target pariwisata nasional.
Wisatawan berswafoto di kafe Payung dengan latar belakang pemandangan Samudera Pasifik, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (6/5)./Antara-Indrayadi TH
Wisatawan berswafoto di kafe Payung dengan latar belakang pemandangan Samudera Pasifik, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (6/5)./Antara-Indrayadi TH

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah ajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi dalam pembangunan 20.000 homestay desa wisata pada tahun ini agar dapat mencapai target pariwisata nasional.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata, mengatakan pemerintah akan membahas sejumlah persoalan dalam pengembangan 20.000 homestay desa wisata, seperti legalitas lahan dan skema pendanaannya.

“Kami akan menentukan quick win destinasi mana saja yang paling siap untuk dijadikan sebagai desa wisata,” katanya di Hotel Bidakara, Kamis (18/5/2017).

Konsep desa wisata pertama kali digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober tahun lalu dalam kegiatan Sail Selat Karimata di Kalimantan Barat.

Pengembangan desa wisata akan dilakukan sesuai dengan karakter dan potensi 74.954 desa yang ada di seluruh Indonesia. Sekitar 1.902 di antaranya telah memiliki potensi yang dapat dijadikan andalan untuk desa wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper