Bisnis.com, JAKARTA- Sejumlah data ekonomi dari dalam dan luar negeri telah dirilis pada pekan ini.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (17/5/017) mengemukakan data ekonomi yang telah dirilis pada pekan ini adalah:
Peristiwa sebelumnya
- Ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate (FFR) target mereda. Inflasi AS April 2017 turun ke 2,2% YoY dari 2,4% yoy.
- Harga minyak kembali kuat. Arab Saudi dan Rusia menunjukkan niatan memperpanjang pembatasan produksi minyak mentah hingga kuartal I/2018.
- Prospek pertumbuhan membaik. Consumer Confidence Index Indonesia April 2017 naik ke 123,7 dari 121,5. Penjualan semen membaik dari 2,8% yoy ke 11% YoY di April 2017.
- Likuiditas dolar masih tersedia. Defisit neraca transaksi berjalan Indonesia melebar ke US$2,4 miliar atau 1% terhadap PDB di kuartal I/2017. Surplus neraca perdagangan Apr17 menipis ke US$1,23 miliar setelah ekspor melambat ke 12,6% yoy dan impor melambat ke 10,3% yoy.
- Inflasi masih akan naik. Survei Pemantauan Harga BI hingga pekan kedua Mei 2017, memperkirakan inflasi bulanan pada Mei17 sekitar 0,27% mom atau 4,21% yoy.
- Ketidakpastian masih tinggi. BI meyakini The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuannya pada Juni 2017.
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama divonis 2 tahun penjara.
- Prospek fiskal masih baik. Realisasi penerimaan bea dan cukai hingga 10 Mei 2017 mencapai Rp 34,96 triliun atau 18,28% dari target APBN 2017.
Peristiwa mendatang
- Inflasi Zona Euro April 2017 dirilis Rabu sore diperkirakan naik tajam.
- Pertumbuhan PDB Jepang kuartal I/2017 diumumkan Kamis pagi diperkirakan membaik.
- Rapat Dewan Gubernur BI disimpulkan Kamis sore, BI RR Rate diperkirakan tetap 4,75%.