Bisnis.com, LAMPUNG — Nilai ekspor Lampung sepanjang April 2017 mencapai US$301,47 juta. Angka itu melambung 54,05% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$195,69 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Yeane Irmaningrum menjelaskan, ada lima golongan utama ekspor Provinsi Lampung April 2017. Dua di antaranya mengalami kenaikan terhadap Maret 2017 yaitu bubur kayu/pulp sebesar 63,72% dan kopi, teh, rempah rempah naik sebesar 12,14%.
"Sedangkan tiga golongan barang utama lainnya mengalami penurunan yaitu olahan dari buah-buahan/sayuran turun 21,67%, batu bara turun sebesar 16,84% dan lemak & minyak hewan/nabati turun 4,25%," jelasnya, Rabu (17/5/2017).
Dengan pola yang sama, nilai impor Provinsi Lampung pada April 2017 sebesar US$218,61 juta. Angka ini juga turun sebesar US$29,78 juta atau 11,99% dari Maret 2017 yang tercatat US$248,39 juta. Nilai impor April 2017 juga lebih tinggi US$10,79 juta atau 5,19% dari April 2016 yang tercatat US$207,82 juta.
Kenaikan impor Provinsi Lampung terjadi pada dua golongan utama yaitu biji-bijian berminyak naik 114,83% dan binatang hidup naik 67,66%. "Binatang hidup ini adalah sapi bakalan yang dipelihara tiga hingga empat bulan sebelum masuk ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) untuk persiapan Iduladha," tambah Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Lampung Bambang Widjonarko.
Secara keseluruhan, nilai ekspor Provinsi Lampung sepanjang April 2017 mencapai US$301,47 juta dan nilai impor senilai US$218,61 juta. Dengan demikian, neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung mengalami surplus US$82,86 juta.