Bisnis.com,JAKARTA — PT Angkasa Pura I, operator 13 bandara di Indonesia timur, berencana menggandeng mitra kerja potensial guna membantu pendanaan pembangunan Bandara Kulon Progo Yogyakarta.
Israwadi, Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I mengatakan, dibukanya peluang kemitraan (partnership) tersebut merupakan salah satu opsi AP I dalam mencari pendanaan untuk pembangunan Bandara Kulon Progo.
“Enggak mungkin kalau semua dari pinjaman saja, beban bunga harus dihitung, belum lagi beban penyusutannya. Seperti kata pak presiden, kalau pakai cara-cara lama, enggak mungkin bisa cepat,” katanya di Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Saat ini, lanjut Israwadi, nilai pekerjaan fisik Bandara Kulon Progo telah mencapai sekitar Rp10 triliun, naik dua kali lipat dari proyeksi sebelumnya Rp5 triliun. Jumlah itu juga tidak termasuk pembebasan lahan sekitar Rp4,1 triliun.
Oleh karena itu, dia berharap kekurangan dari kebutuhan dana tersebut bisa ditanggung oleh calon mitra kerja. Menurutnya, adanya mitra kerja akan sangat membantu perseroan dalam mengembangkan bandara.
“Total budget AP I untuk Kulon Progo itu sekitar Rp10 triliun. Namun kelihatanya naik lagi, jadi sekitar Rp15 triliun. Makanya perlu bermitra, apalagi pada saat bersamaan AP I juga tengah mengembangkan 8 bandara lainnya,” ujarnya.
Sejalan dengan itu, Israwadi mengklaim AP I telah menggelar beauty contest ke beberapa konsultan keuangan untuk membantu perseroan membuat kriteria mitra kerja potensial yang dapat memberikan manfaat bagi AP I.
Dia menambahkan mitra usaha yang bakal diutamakan perseroan adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi, khususnya yang memiliki kapasitas atau pengalaman dalam membangun bandara.
“Kami kejar yang punya pengalaman bangun bandara, termasuk fasilitasnya. Jadinya pas ini, membangun dengan gandeng mitra untuk membangun lebih cepat jadi. Arahnya mungkin ke sinergi BUMN,” tuturnya.
Asal tahu saja, Bandara Kulon Progo ditargetkan beroperasi pada Maret 2019. Bandara kedua di Yogyakarta itu juga resmi melakukan peletakkan batu pertama atau groundbreaking pada 27 Januari 2017.
Sementara itu, Kepala Bagian Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Direktorat Perhubungan Udara Kemenhub Agoes Soebagio menuturkan Kemenhub mendukung upaya kemitraan yang dilakukan AP I dalam mempercepat pengembangan bandara.
“Pak Menhub juga sudah beberapa kali mendorong pihak swasta untuk ikut berkontribusi melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya di bidang transportasi, sehingga dapat mengurangi beban pemerintah,” katanya.
Agoes berharap AP I juga dapat berkoordinasi dengan Kemenhub terkait rencana kemitraan tersebut. Hal tersebut bertujuan agar pola kemitraan yang akan dilakukan AP I dapat berjalan lancar, dan sesuai dengan aturan yang berlaku.