Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EFEK RAMADAN, Ekonom: Impor Diperkirakan Naik pada Mei & Juni

Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan surplus neraca perdagangan pada April 2017 menipis ke US$1,24 miliar
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/3)./Antara-Rivan Awal Lingga
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/3)./Antara-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan surplus neraca perdagangan pada April 2017 menipis ke US$1,24 miliar.

“Sejalan dengan perkiraan kami yang US$1,29 miliar, tetapi jauh lebih tinggi dibanding ekspektasi konsensus yang $946 juta,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya yang diterima pagi ini, Selasa (16/5/2017).

Dia mngemukakan pertumbuhan ekspor melambat drastis, walaupun volume ekspor justru tumbuh cepat.

“Petanda efek koreksi harga komoditas yang dominan,” ujarnya.

Impor yang ikut anjlok, tambahnya, terpicu koreksi tajam harga minyak mentah.

“Surplus neraca perdagangan berpeluang menipis lebih drastis di semester II/2017,” kata Rangga.

Koreksi komoditas perlambat ekspor. Harga minyak mentah serta baru bara yang anjlok di April 2017, rincinya, mengoreksi pertumbuhan ekspor. Meski volume ekspor justru lebih cepat.

“Kami melihat ini sebagai normalisasi atas supply shock yang sebelumnya mengangkat harga komoditas, tetapi di luar itu, pemulihan permintaan energi global masih sejalan dengan perbaikan pertumbuhan global yang kami perkirakan,” kata Rangga.

Dia mengemukakan koreksi harga komoditas diperkirakan masih akan memperlambat ekspor di Mei 2017.

“Kami masih mempertahankan proyeksi rata-rata beberapa harga komoditas di 2017: Batu bara Newcastle US$75/ton, minyak Brent US$55/barel dan CPO 2.750 ringgit Malaysia/ton.

Rangga mengemukakan anjloknya minyak menutupi kenaikan permintaan Ramadan.

Impor yang anjlok lebih mencerminkan efek koreksi harga minyak mentah yang juga memangkas drastis defisit neraca migas.

Pertumbuhan tahunan volume impor yang justru membaik menandakan daya beli yang terus pulih waulaupun terbatas.

Impor diperkirakan semakin cepat pada Mei-Jun 2017 akibat efek Ramadhan.

Dengan efek koreksi harga komoditas yang bertahan, maka dalam jangka pendek surplus perdagangan bulanan akan menipis ke kisaran US$800 juta-US$1.000 juta.

 

Kinerja ekspor dan impor Indonesia

Bulan

Surplus/Defisit

Ekspor

Impor

Januari

+US$1,39 miliar

US$13,38 miliar

US$11,99 miliar

Februari

+US$1,31 miliar

US$12,57 miliar

US$11,26 miliar

Maret

+ US$1,23 miliar

US$14,59 miliar

US$13,36 miliar

 

Sumber: BPS, 2017


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper