Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Wisata Asia Pasifik Makin Bergairah

Kementerian Pariwisata memperkirakan jumlah wisatawan Indonesia yang bepergian ke luar negeri sudah mencapai 8 juta orang pada tahun lalu
Ilustrasi./.Antara-Ampelsa
Ilustrasi./.Antara-Ampelsa

Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Pariwisata memperkirakan jumlah wisatawan Indonesia yang bepergian ke luar negeri sudah mencapai 8 juta orang pada tahun lalu.

Meski demikian, pergerakan kunjungan wisatawan Indonesia ke destinasi domestik masih lebih besar sebanyak 260 juta pada periode yang sama.

Tak jauh berbeda, potensi pertumbuhan industri pariwisata, peningkatan penetrasi Internet, dan gemuknya populasi di Indonesia juga membuat Amadeus memutuskan untuk menjajaki bisnis di Tanah Air.

Penyedia solusi teknologi untuk industri pariwisata global ini sebelumnya hanya bermitra dengan sejumlah mitra yakni perusahaan dan agen perjalanan dengan menyediakan teknologi yang mampu mengakses sistem transportasi dan akomodasi terkait perjalanan pariwisata.

Namun, melihat jumlah mitra yang semakin banyak, perusahaan yang pertama kali didirikan di Eropa ini memutuskan untuk tumbuh dan berkembang sebagai perusahaan agen perjalanan di Indonesia.

Setelah mengumumkan rencana pembukaan kantor baru di Jakarta, Amadeus bahkan berkeinginan untuk kembali membuka cabang lainnya di Surabaya dan Medan pada tahun ini.

"Perlahan, fokus pasar Amadeus di Eropa akan segera bergeser ke Asia Pasifik. Salah satu negara yang menunjukkan prospek kuat di sektor ini adalah Indonesia sehingga kami akan berinvestasi massif di negara ini," ujar Laurens Leurink, Senior Vice President Travel Channels, Amadeus IT Group.

Laporan Oxford Economics memperkirakan pertumbuhan industri perjalanan di Asia Pasifik sepanjang 2013-2023 mencapai 17,9%. Sebaliknya, di periode yang sama, pertumbuhan industri perjalanan di Eropa hanya 4,9% dan Amerika 6,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper