Bisnis.com, LAMPUNG — Angka pengangguran Lampung menunjukan penurunan dari 4,62% pada Agustus 2016 menjadi 4,43% pada Februari 2017.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, penduduk yang bekerja pada Februari 2017 bertambah sekitar 150.000 orang, dibandingkan dengan Agustus 2016 yang berkisar 227.000 orang.
Kepala BPS Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum mengatakan, apabila dibandingkan dengan Februari 2016 sebesar 4,54%, angka pengangguran turun 0,12%.
Akan tetapi secara absolut jumlah pencari kerja pengangguran terbuka justru mengalami kenaikan sebanyak 5.600 orang atau bertambah 3,03% selama setahun terakhir.
Dia melanjutkan, jumlah angkatan kerja yang merupakan penduduk siap kerja dalam hal ini bekerja dan pengangguran menunjukkan adanya peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 149.500 orang dari Agustus 2016 dan sebanyak 232.900 orang dibandingkan dengan Februari 2016.
Daerah perkotaan masih menjadi kantong pengangguran ditunjukkan dengan tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 6,49% dibandingkan dengan perdesaan yang hanya 3,61%. Secara absolut 78.700 orang di perkotaan berbanding 110.400 orang pengangguran di perdesaan.
Sektor pertanian masih mendominasi lapangan pekerjaan utama penduduk yaitu sekitar 48,27% dari seluruh penduduk yang bekerja. Selama periode setahun terakhir jumlah pekerja jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan mengalami kenaikan sebanyak 123.900 pekerja. Diikuti sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan yang bertambah 111.000 pekerja.
"Sektor yang paling banyak mengalami pengurangan tenaga kerja ialah Industri sebanyak 73.200 pekerja," jelasnya saat ditemui di kantornya, Jumat (5/5).
Status pekerjaan sebagian besar penduduk bekerja di Provinsi Lampung adalah buruh tidak tetap dan buruh, karyawan dan pegawai yaitu masing-masing sebanyak 814.400 orang dan 1,09 juta orang.
Dari status pekerjaan ini diperkirakan pekerja formal di Lampung sebesar 30,53% sedangkan pekerja informal 69,47%. Perkiraan proporsi pekerja informal pada tahun sebelumnya khususnya pada Februari 2016 sebesar 69,16%.
