Bisnis.com, BANGKA BARAT -- Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP Sawit) memprioritaskan petani swadaya untuk memperoleh bantuan peremajaan kebun sawit ketimbang petani plasma.
Ketua Dewan Pengawas BPDP Sawit Rusman Heriawan mengatakan petani swadaya kurang memiliki kemampuan finansial dan tidak terorganisasi dengan baik. Umur tanaman mereka pun sudah tua sehingga terancam tidak berproduksi lagi.
"Tapi, dia tidak siap karena selama ini perilaku petani swadaya itu kan tidak menyimpan uang. Mungkin ya ada jual, habis, jual, habis. Sehingga ketika diperlukan replanting dengan biaya cukup lumayan, dia tidak siap," ujarnya saat bertemu dengan petani plasma sawit di Tempilang, Bangka Barat, Kamis (27/4/2017).
Prioritas berikutnya akan diberikan kepada petani plasma yang memang lebbih terorganisasi. Meskipun demikian, kata Rusman, baik petani swadaya maupun plasma harus memenuhi syarat yang sama, a.l. lahan sudah bersertifikat dan bernaung di bawah organisasi, misalnya koperasi.
Untuk petani plasma, Rusman berharap perusahaan inti mau mendukung program peremajaan pada masal awal replanting, misalnya berupa bimbingan teknis dan pengawalan bibit.
Menanggapi usulan replanting yang diajukan petani plasma yang tergabung dalam KUD Bina Tani Sejahtera, Rusman menjelaskan proposal KUD mestinya disampaikan kepada Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian melalui dinas perkebunan setempat. Ditjen Perkebunanlah yang akan memverifikasi syarat-syarat pekebun. "BPDP ini nanti tinggal bayar doang," ujarnya.