Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah mengakui tidak cepat tanggap dalam menyiapkan lahan untuk pemukiman di kawasan perkotaan sehingga menjadi masalah yang menghambat upaya penyediaan hunian untuk masyarakat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengatakan pemerintah selama ini lalai dalam menyediakan lahan untuk pemukiman di kawasan perkotaan. Seharusnya, setiap daerah memiliki cadangan lahan yang dapat digunakan untuk menyediakan hunian untuk masyarakat.
“Lahan yang dikuasai pemerintah di Jakarta masih di bawah 30% dari total luas ibu kota. Pemerintah memang tidak cepat tanggap dalam membentuk bank tanah, khususnya di kawasan perkotaan,” katanya, Kamis (27/4/2017).
Presiden menuturkan pemerintah seharusnya telah memiliki bank tanah sejak puluhan tahun lalu, untuk mengontrol harga lahan. Saat ini, harga tanah di sejumlah lokasi dirasa terlalu tinggi sehingga menyulitkan pelaksanaan sejumlah program yang memerlukan lahan.
Menurutnya pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) dan rumah tapak di perkotaan akan lebih mudah jika pemerintah menguasai setidaknya 30% lahan dari total luas wilayahnya.
“Ini memang kesalahan pemerintah sehingga harga tanah mencapai Rp250 juta per m2. Rakyat mau beli dari mana? Tetapi sudah terjadi, dan kami melihat kejadiannya seperti itu,” ujarnya.
Presiden juga menyebut saat ini persoalan lahan telah berlarut-larut sehingga membutuhkan penyelesaian yang tidak mudah.