Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Tekstil: Hilir Membaik, Hulu Stagnan

Kendati industri hilir tekstil dan produk tekstil mencatatkan kinerja ekspor cemerlang pada awal tahun ini, industri hulu justru masih terpukul oleh maraknya impor bahan baku dan produk barang jadi.
Ilustrasi kegiatan di pabrik tekstil/Reuters
Ilustrasi kegiatan di pabrik tekstil/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Kendati industri hilir tekstil dan produk tekstil mencatatkan kinerja ekspor cemerlang pada awal tahun ini, industri hulu justru masih terpukul oleh maraknya impor bahan baku dan produk barang jadi.

Sekjen Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta menyampaikan produksi serat rayon dan polyester sepanjang kuartal pertama tahun ini belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

“Pada awal tahun kemarin pabrik [di dalam negeri] memang sempat meningkatkan produksinya karena di China itu ada perayaan hari besar, sehingga China menurunkan produksinya. Tapi mulai Maret, produksi China naik lagi, [industri hulu] kita tertekan,” jelas Redma saat dihubungi Bisnis, Kamis (27/4/2017).

Menurut Redma, pemerintah harus segera merealisasikan rencana pembatasan impor tekstil dan produk tekstil (TPT) yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi penyebab penurunan kinerja industri hulu-hilir tekstil nasional.

Berdasarkan catatan APSyFI, sproduksi polyester selama Januari-Maret sebesar 150.000—160.000 ton, sedangkan produksi serat rayon berkisar 110.000—115.000 ton. angka itu tidak jauh berbeda dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu.

Produksi China yang sempat menurun selama Januari—Februari sempat mengerek utilisasi produksi serat polyester ke level 75% dari capaian akhir tahun lalu yaitu 63%. Saat ini, kapasitas produksi polyester nasional yaitu 830.000 ton per tahun.

Adapun, utilisasi produksi serat rayon justru turun tipis menjadi 85% dari akhir tahun lalu yang tercatat sebesar 87%. Total kapasitas pabrik produk tersebut yaitu 520.000 ton per tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Ratna Ariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper