Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Arahkan Pengelolaan Perikanan Budidaya Berbasis Ekosistem

Pemanfaatan perikanan budidaya akan diarahkan bertanggungjawab dan berkelanjutan untuk memenuhi aspek lingkungan.
Foto aerial keramba jaring apung, di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (16/4)./Antara-Sigid Kurniawan
Foto aerial keramba jaring apung, di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (16/4)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemanfaatan perikanan budidaya akan diarahkan bertanggungjawab dan berkelanjutan untuk memenuhi aspek lingkungan.

Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto mengatakan fenomena penurunan daya dukung lingkungan akibat pengelolaan yang tidak terkendali justru akan mengancam eksistensi sumber daya alam (SDA). Oleh karena itu, aspek lingkungan harus dipertimbangkan dalam pengelolaan dan pemanfaatan SDA.

KKP, kata dia, bekerja sama dengan World Wildlife Foundation (WWF) untuk merancang pedoman yang berisi tentang pendekatan pengelolaan perikanan budidaya berbasis ekosistem (ecosystem approach to aquaculture/EAA). Menurut dia, langkah itu adalah upaya mengimplementasikan pola pengelolaan budidaya yang bertanggung jawab sebagaimana mandat dalam FAO- Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF).

"EAA memberikan acuan bagi para pelaku usaha bagaimana melakukan pengelolaan usaha budidaya yang mempertimbangkan keseimbangan antara aspek ekologi, sosial, dan ekonomi," kata Slamet dalam siaran pers, Jumat (21/4/2014)

Oleh karena itu, lanjutnya, aktivitas usaha budidaya harus dilakukan dengan tetap menjamin kelestarian ekosistem melalui penerapan prinsip ekoefisiensi, yakni mendorong produktivitas dengan tetap menjaga kualitas lingkungan.

EAA juga menuntut sebuah pengelolaan kawasan budidaya secara terpadu di tengah berbagai tantangan budidaya saat ini, khususnya permasalahan yang terjadi di perairan umum, kawasan budidaya pada wilayah yang bersifat open access, dan kawasan yang melibatkan multisektor.

Sementara itu, Wawan Ridwan, Direktur CTI-WWF Indonesia mengatakan EAA merupakan bentuk perhatian bersama dalam menjamin keberlanjutan SDA dan lingkungan.

Menurut dia, perikanan budidaya tidak bisa dilepaskan dari daya dukung kapasitas ekosistem secara keseluruhan. Pengelolaan budidaya yang tidak mengindahkan daya dukung dan peran ekosistem sama saja 'bunuh diri' dalam investasi usaha.

Dia menekankan, seiring dengan tuntutan persaingan perdagangan global tentang pentingnya aspek ketertelusuran (traceability) dan keberlanjutan (sustainability) atas produk-produk berbasis pangan, maka penerapan EAA ini penting dalam meningkatkan daya saing produk perikanan.

“Ke depan, harapannya pedoman EAA ini akan dijadikan produk hukum KKP, sehingga akan menjadi acuan formal bagi semua pelaku usaha budidaya dalam melakukan pengelolaan budidaya secara bertanggungjawab," jelas Wawan.

 

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Rahayuningsih
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper