Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Indikasikan Hindari Kerjasama Bilateral Dengan AS

Pemerintah Jepang mengindikasikan berusaha menghindari kerjasama ekonomi bilateral dengan AS. Pasalnya, Jepang dinilai memiliki ruang yang sempit untuk melakukan kompromi dengan negara mitranya tersebut.
Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso/Reuters
Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso/Reuters

Bisnis.com, TOKYO—Pemerintah Jepang mengindikasikan berusaha menghindari kerjasama ekonomi bilateral dengan AS. Pasalnya, Jepang dinilai memiliki ruang yang sempit untuk melakukan kompromi dengan negara mitranya tersebut.

Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso, mengatakan dengan adanya kerjasama bilateral khusus, AS berpeluang memberi tekanan yang lebih besar pada Jepang untuk mengikuti keinginannya.

Paman Sam menurutnya, memiliki ruang lebih besar untuk menekan sektor-sektor khusus di Jepang yang dilindungi seperti pertanian dan daging sapi.

Hal itu, menurutnya, akan berbeda cerita jika kerjasama ekonomi dilakukan dalam bentuk multilateral, seperti Trans-Pacific Patnership (TPP). Pasalnya, Jepang dapat mendapatkan kompensasi dari tekanan AS, melalui kesepakatan dengan negara anggota lainnya.

“Dalam kesepakatan bilateral, kita tidak akan mendapatkan keuntungan-keuntungan yang telah hilang dari tekanan atau permintaan khusus mitra dagang, dalam hal ini AS,” kata Aso, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (20/4/2017).

Komentar Aso ini seolah-olah menjadi indikasi bahwa Tokyo berusaha menghindari kerjasama dagang bebas bilateral (FTA) yang baru dengan AS.

Seperti diketahui, rencana pembentukan FTA yang baru itu muncul setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berkunjung ke AS awal tahun ini. Kunjungan Abe itu dibalas oleh Wakil Presiden AS Mike Pence Selasa (18/4) lalu, dengan membawa misi dan pembicaraan yang sama.

Sejumlah kalangan menilai, Pence berusaha mengarahkan kerjasama perdagangan bebas yang baru itu untuk memberikan keuntungan yang lebih besar bagi AS.

Selain itu, AS juga memiliki kesempatan untuk mengendalikan arah kerjasama agar menimbulkan defisit dagang bagi Jepang.

“Kami berharap negosiasi tentang kerjasasama dagang bebas bilateral yang baru ini dapat selesai dalma waktu dekat,” kata Pence.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper