Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin: Infrastruktur Bakal Genjot Produktivitas Industri

Pemerintah memastikan pembangunan infrastruktur dalam jangka panjang akan mampu mengerek produktivitas industri di dalam negeri. Pembangunan infrastruktur digenjot untuk meratakan pembangunan ke luar Jawa.
 Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan) berbincang dengan Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk Hamdani D (tengah) dan Kepala BPPI Haris Munandar (kiri) saat membuka Workshop of Industry 4.0 Implementation in Indonesia, di Jakarta, Selasa (18/4)./Antara-Sigid Kurniawan
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan) berbincang dengan Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk Hamdani D (tengah) dan Kepala BPPI Haris Munandar (kiri) saat membuka Workshop of Industry 4.0 Implementation in Indonesia, di Jakarta, Selasa (18/4)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memastikan pembangunan infrastruktur dalam jangka panjang akan mampu mengerek produktivitas industri di dalam negeri. Pembangunan infrastruktur digenjot untuk meratakan pembangunan ke luar Jawa.

Menteri Perindustrian AIrlangga Hartarto mengatakan konektivitas merupakan kunci untuk meningkatkan konektivitas. Kendati demikian, pembangunan infrastruktur belum lama ini digenjot pemerintah sehingga masih butuh waktu untuk dirasakan dampaknya.

“Pemerintah menyadari bahwa infrastruktur merupakan faktor yang dapat meningkatkan langsung konektivitas. Sekarang kami sedang bangun jalan, pelabuhan, dan fasilitas lain yang dampaknya mungkin terasa di 2019,” jelas Airlangga di Jakarta, Selasa (20/4).

Dia menjelaskan pembangunan infrastruktur di luar Jawa akan mampu membangun sentra-sentra industri baru yang mmpu mengerek pertumbuhan ekonomi daerah. Dia mencontohkan program Kawasan Industri yang ‘menuntut’ pembangunan infrastruktur di sekitarnya.

Selain itu, Airlangga menggarisbawahi iklim investasi pun diyakini akan mendorong investasi ke luar Jawa karena di Pulau Jawa, pengusaha harus merogoh kantong lebih banyak untuk harga lahan yang mahal dan biaya tenaga kerja yang cukup tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Ratna Ariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper