Bisnis.com, DENPASAR--PT Mahakam Beta Farma merintis pendirian pabrik fentanil injeksi untuk operasi bedah, pertama di Indonesia dengan menggandeng produsen asal China Yichang Humanwell Pharmaceutical.
CEO Mahakam Group Nanny Tjandra mengatakan kebutuhan fentanil injeksi sangat besar di Tanah Air karena dibutuhkan untuk proses operasi besar, dan saat ini hanya ada satu produk di pasaran.
"Dengan perkembangan BPJS Kesehatan, kedepannya kebutuhan obat yang baik bagi pasien itu akan bertambah. Kami ingin berkontribusi dan menyediakan obat injeksi yang terjangkau," tuturnya usai penandatangan kerjasama di Seminyak, Kamis (20/4/2017).
Penandatangan juga dihadiri oleh pendiri Mahakam Group Kahar Tjandra dan Evy Candra, direktur Mahakam, serta President Yichang Humanwell Li Jie serta jajaran direksinya.
Menurut Nanny, Mahakam Beta Farma (MBF) sudah menyiapkan infrastruktur fasilitas produksi lini injeksi tersebut dengan nilai investasi kurang Rp100 miliar.
Fasilitas yang dilengkapi mesin baru dan fasilitas produksi steril serta laboratorium riset tersebut sudah diaduit dan dinyatakan lulus untuk memperoleh sertifikat cara pembuatan obat baik (CPOB) oleh BPOM. Nanny mengatakan kerjasama dengan Yichang Humanwell meliputi transfer teknologi produksi fentanil injeksi.
Baca Juga
Nantinya, produsen asal China itu akan mengajari, membimbing, melakukan supervisi dan juga formulasi produk mereka. Tidak disebutkan nilai kerjasama itu dan kapasitas yang akan diproduksi, tetapi dijelaskan olehnya bahwa proses produksi fentanil belum bisa dilakukan saat ini.
MBF terlebih dulu akan menyiapkan infrastruktur yang memenuhi standar Yichang Humanwell dan diperkirakan memakan waktu 1,5 tahun untuk memproduksi fentanil injeksi. Selama rentang waktu tersebut, produsen Betadine ini juga akan melakukan studi stabilitas hingga registrasi produk.
"Yichang Humanwell adalah partner yang mendampingi dan mengembangkan kapabilitas produksi MBF sehingga produk-produk anesthesia yang akan dihasilkan berkualitas tinggi, standar internasional dan menggunakan bahan baku bagus bahkan memenuhi standar Eropa," tuturnya.
Nantinya, produk fentanil injeksi ini akan menambah lini produk MBF yang sudah ada, yakni lini cairan dan semi cairan serta lini solid (tablet atau kapsul). Nanny mengungkapkan keputusan menyasar segmen anesthesia, karena pasar obat ini di Indonesia ditaksir mencapai Rp500 miliar per tahun. Rinciannya 75% merupakan anesthesia umum dan sisanya adalah pasar obat anesthesia lokal.
Setiap tahun, pasar obat anesthesia di Tanah Air selalu tumbuh dua digit, karena alasan inilah MBF optimistis dengan masa depan lini produk terbarunya. Apalagi, diantara obat bius umum, sediaan injeksi hampir sama besarnya dengan sediaan obat bius inhalasi, tetapi lebih tinggi pertumbuhannya. Selain itu, di daerah-daerah pelosok kebutuhannya sangat tinggi.
"Profesional kesehatan lebih menyukai menggunakan injeksi. Fentanil merupakan obat bius injeksi yang memiliki peluang sangat baik dalam hal ini," paparnya.
President Yichang Humanwell Li Jie menyatakan MBF akan menjadi produsen pertama di Asia selain di China yang memproduksi fenatil injeksi. Menurutnya, MBF akan mengimpor seluruh bahan baku aktif dari China tetapi produksinya di Indonesia semua.
"Untuk Indonesia Mahakam pertama yang bekerjasama denga kami. Harapan pertama kami ingin MBF naikkan standar internasional supaya bisa bekerjasama jangka panjang," jelasnya.
Jie menyatakan ke depannya akan mengirimkan beberapa teknisi ke Indonesia untuk membantu meningkatkan kualitas produksi di Indonesia. Dia menyatakan dengan berstandar internasional maka kedepannya produk MBF akan semakin diakui pasar dan diterima masyarakat Indonesia yang jumlahnya sangat banyak.
Dia menjanjikan jika kerjasama ini berjalan lancar maka kedepannya akan bisa melanjutkan kerjasama dalam bentuk produk lain. Yichang Humanwell merupakan perusahaan publik di China yang bisnis utamanya adalah produk anesthesia.
Perusahaan ini sudah mengekspor produknya ke 30 negara diseluruh dunia. Tahun lalu, pendapatan yang berhasil dibukukan mencapai US$300 juta dengan total laba senilai US$80 juta.
CAPTION: CEO Mahakam Group Nanny Tjandra bersama Vice President of Yichang Humanwell Yan Tao saat penandatangan kerjasama di Seminyak, Bali.