Bisnis.com, SURABAYA - Kontribusi industri pengolahan pada pertumbuhan pendapatan domestik bruto (PDB) diyakini kian bertumbuh. Pada tahun lalu, industri pengolahan menyumbang hingga 0,92% terhadap PDB nasional, di atas sejumlah sektor lain seperti konstruksi, perdagangan, dan telekomunikasi.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Harris Munandar menyampaikan pemerintah meluncurkan berbagai kebijakan untuk menumbuhkan sejumlah investasi baru di dalam negeri.
"Sektor industri masih menunjukkan kontribusi positif dengan kebijakan memperbaiki iklim investasi dari dukungan berbagai pihak pada pertumbuhan industri," jelas Harris saat membuka Workshop untuk Wartawan Industri di Surabaya, Senin (17/4/2017).
Baca Juga
Beberapa kebijakan yang telah diluncurkan pemerintah misalnya fasilitas KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor) untuk industri kecil dan menengah (IKM) yang memproduksi berbagai produk berorientasi ekspor.
Pemerintah juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Lembaga Pembiayaan EKspor dan Impor (LPEI) untuk pengembangan usaha. Selain itu, Kemenperin telah meluncurkan e-smart untuk membuka akses pasar bagi IKM.
Kendati demikian, ada beberapa hal yang masih menjadi hambatan pengembangan industri nasional. Berdasarkan catatan Kemenperin, kendala tersebut bisa datang dari berbagai hal termasuk dari sisi infrastruktur, kepastian bahan baku, harga energi, serta insentif fiskal dan nonfiskal.