Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan sejumlah data ekonomi telah dirilis pekan ini.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya yang diterima sore ini, Selasa (21/3/2017) mengemukakan data tersebut adalah:
- The Fed dovish. FFR target naik 25bps ke 0,75%-1,00% sementara harapan total kenaikan di 2017 tetap 3x. Inflasi AS naik ke 2,7% YoY dari 2,5% YoY
- Tiongkok ikut the Fed. PBoC menaikkan 7d RR rate 10bps ke 2,45%. Suku bunga Medium-term Lending Facility 1y juga naik 10bps ke 3.2%
- Jepang dan Inggris belum berubah. BoE Bank Rate tetap di 0,25% dan target pembelian aset tetap sebesar £435 miliar. BoJ tahan suku bunga acuan di -0,10% dan tidak mengubah target pembelian aset tahunan di ¥80 triliun
- Harapan kenaikan peringkat tinggi. Menkeu Sri Mulyani Indrawati optimistis Indonesia berpeluang meraih investment grade dari S&P sekitar Mei 2017
- BI RR rate tetap. BI RR Rate tetap di 4,75% dan BI memproyeksikan kenaikan FFR target 2x lagi di 2017. BI mengatakan ke depan BI RR Rate sudah tidak akan turun lagi, tetap di 4,75%
- Surplus tinggi bertahan. Neraca perdagangan Indonesia Februari 2017, menipis surplusnya ke $1,32 miliar dari $1,43 miliar setelah ekspor melambat ke 11,16% YoY dan impor melambat ke 10,61% YoY
- Jokowi inginkan pertumbuhan cepat. Presiden Jokowi menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2018 berkisar 5,4-6,1% YoY
- Ancaman inflasi bertahan. Kementerian ESDM akan menganalisis kembali harga minyak dunia dalam 3 bulan terakhir untuk menentukan harga BBM di April 2017