Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBMI: Dana Pembinaan Asosiasi Akan Dialihkan Untuk Sertifikasi TKBM

Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) bakal mengalokasikan dana bantuan untuk kegiatan sertifikasi tenaga kerja bongkar mua (TKBM) di seluruh pelabuhan Indonesia termasuk di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Ketua Umum DPP APBMI saat memberikan sambutan pada acara Rakernas FSPMI, di Jakarta (17/3)/Bisnis
Ketua Umum DPP APBMI saat memberikan sambutan pada acara Rakernas FSPMI, di Jakarta (17/3)/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -  Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) bakal mengalokasikan dana bantuan untuk kegiatan sertifikasi tenaga kerja bongkar mua (TKBM) di seluruh pelabuhan Indonesia termasuk di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Dana tersebut akan dialokasikan dari dana pembinaan asosiasi yang selama ini dibayarkan perusahaan bongkar muat (PBM) di Pelabuhan Tanjung Priok dalam setiap kegiatannya di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

Ketua Umum DPP APBMI, HM Fuadi mengatakan, saat ini ada dana yang disisihkan dari kegitan bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok sebesar Rp.400/ton untuk pembinaan.

Sedangkan saat ini biaya bongkar muat kargo umum/breakbulk atau ongkos pelabuhan pemuatan dan ongkos pelabuhan tujuan (OPP/OPT) di Pelabuhan Tanjung Priok untuk breakbulk atau kargo umum yang berlaku sekarang yakni Rp.81.075/Ton/M3 jika layanan itu juga menggunakan fasilitas gudang. Sedangkan jika bongkar muat dengan pola trucklossing hanya Rp.57.200/T/M3.

"Dari Rp.400/ton tersebut sekitar 50%nya akan kami dorong untuk alokasi peningkatan SDM buruh pelabuhan. Selama ini dana itu hanya dinikmati asosiasi pengguna jasa di pelabuhan Priok," ujarnya saat memberikan sambutan pada acara rapat kerja nasional (Rakernas) dan Kordinasi,Konsultasi Organisasi Federasi Serikat Pekerja Maritim Indonesia (FSPMI), di Jakarta, Jumat (17/3/2017).

Rakernas FSPMI tersebut bertema 'Penguatan eksistensi dan kemandirian organisasi berbasis strategi disektor transportasi kemaritiman dan kepelabuhanan'.

Fuadi prihatin dengan alokasi dana bongkar muat sebesar Rp.400/ton dari ongkos pelabuhan pemuatan/ongkos pelabuhan tujuan (OPP/OPT) di Pelabuhan Tanjung Priok yang justru menjadi bancakan para asosiasi terkait di pelabuhan itu. Sementara disisi lain SDM buruh pelabuhan masih memprihatinkan.

"Saya tegaskan supaya alokasi dana itu 50% nya bisa untuk peningkatan kualitas SDM atau buruh pelabuhan melalui sertifikasi melalui lembaga sertifikasi profesi bongkar muat indonesia," paparnya.

Ketua Umum FSPMI Jumhur Hidayat mengatakan, merespon positif upaya APBMI yang akan mengalokasikan dana bongkar muat di pelabuhan untuk peningkatan kualitas SDM atau buruh di pelabuhan.

"Pelindo ataupun Perusahaan Bongkar Muat di Pelabuhan jangan hanya orientasi mencari keuntungan bisnis namun juga mesti memerhatikan soal kualitas dan kompetensi SDM nya," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhmad Mabrori

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper