Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR: Bank Dunia Setujui US$100 Juta untuk Indonesia

World Bank baru saja menyetujui pendanaan sebesar US$100 juta untuk mendukung pemerintah daerah Indonesia menambah investasi strukturnya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing daerah di seluruh Indonesia.
Karyawati beraktivitas di dekat logo Bank Dunia di Jakarta, Rabu (1/3)./JIBI-Dwi Prasetya
Karyawati beraktivitas di dekat logo Bank Dunia di Jakarta, Rabu (1/3)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – World Bank baru saja menyetujui pendanaan sebesar US$100 juta untuk mendukung pemerintah daerah Indonesia menambah investasi strukturnya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing daerah di seluruh Indonesia.

Dana Regional Infrastructure Development Fund, atau RIDF tersebut akan disalurkan mellaui PT. Sarana Multi Infrastruktur, BUMN yang bergerak di sektor pembiayaan infrastruktur.
kemudian akan menjadi tambahan akses kredit bagi pemerintah daerah untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur, termasuk penyediaan fasilitas air dan sanitasi, jalan, serta transportasi. Asian Infrastructure Investment Bank, atau AIIB, memberikan tambahan dana sebesar US$100 juta.

Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia Rodrigo Chaves menyebut pemerintah daerah di Indonesia menghadapi hambatan pendanaan bagi proyek infrastruktur skala besar, karena anggaran mereka, yaitu APBD, kerap hanya bisa diserap untuk mendanai proyek-proyek yang bisa selesai dalam satu tahun.

“Memperbaiki pemberian layanan di tingkat daerah serta meningkatkan kesetaraan peluang sangat penting untuk mencapai pertumbuhann inklusif di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah tertinggal,” kata Rodrigo melalui keterangan resmi, Selasa (14/3/2017).

Menurutnya, pendanaan baru ini merupakan salah satu jalan keluar untuk memastikan Indonesia bisa mengurangi ketimpangan , sehingga masyarakat paling miskin bisa menerima manfaat pertumbuhan.

Pemerintah daerah provinsi, kota, dan kabupatan bisa mengusulkan pendanaan untuk fasilitas penyediaan air dan sanitasi, termasuk sistem saluran air; infrastruktur lingkungan hidup, termasuk pengelolaan limbah padat dan drainase; perumahan terjangkau dan perbaikan kawasan kumuh; infrastruktur transportasi dan logistik; serta infrastruktur sosial seperti fasilitas kesehatan, sekolah, dan pasar tradisional.

“Saat ini, instrumen keuangan yang tersedia di Indonesia untuk investasi infrastruktur tingkat lokal masih terbatas. Regional Infrastructure Development Fund akan mengatasi kekosongan pendanaan infrastuktur untuk jangka menengah dan panjang, khususnya di kawasan perkotaan,” kata Marcus Lee, Senior Urban Economist Bank Dunia.

Melalui Indonesia Sustainable Urbanization Multi-Donor Trust Fund (IDSUN), Bank Dunia juga akan memberikan hibah sebesar US$3 juta untuk mendukung pemerintah daerah menyiapkan proyek-proyek infrastruktur yang telah diusulkan.

Selain itu, Pemerintah Swiss, melalui State Secretariat for Economic Affairs, atau SECO, telah memberikan kontribusi pertama bagi IDSUN.

Ini merupakan pendanaan bersama yang ketiga antara Bank Dunia dengan AIIB di Indonesia. Bulan lalu, Bank Dunia menyetujui pinjaman sebesar US$125 juta untuk memperbaiki 140 bendungan di Indonesia.

Pada bulan Juli 2016, Bank Dunia menambah pendanaan sebesar US$216,5 juta untuk mendukung program nasional Kota Tanpa Kumuh, yang bertujuan meningkatkan infrasturktur di kawasan kumuh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper