Bisnis.com, JAKARTA--Pengelola Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok melakukan upgrading terhadap terminal operating system (TOS) OPUS di terminal tersebut, untuk memberikan peningkatan pelayanan sistem berbasis IT di terminal tersebut kepada pengguna jasa.
Direktur Operasi PT.Pelabuhan Tanjung Priok-anak usaha Pelindo II, M.Adji mengatakan, selama proses upgraging sistem tersebut maka layanan sistem pendukung kegiatan operasi bongkar muat, operasi lapangan dan billing peti kemas internasional akan dihentikan pada 14 Maret 2017 pukul 00.00 s/d 09.00 Wib.
“Kami sudah memberitahukan melalui edaran kepada seluruh pengguna jasa pelabuhan Priok terkait hal ini pada 9 Maret 2017,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (11-3-2017).
Dia juga mengharapkan supaya pengguna jasa dapat menyesuaikan kegiatan yang akan dilakukan di pelabuhan Priok pada periode upgrading tersebut.
Surat edaran Direksi PT.Pelabuhan Tanjung Priok No: 608/9/3/1/PTP-17 mengenai pemberitahuan upgrading sistem Opus di Terminal 3 Internasional Pelabuhan Priok itu juga ditembuskan kepada Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Kepala KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok, serta General Manager Pelabuhan Tanjung Priok.
Selain itu, asosiasi pengguna jasa di pelabuhan Priok al; Indonesia National Shipowners Association (INSA) Jakarta, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta, BPD Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) DKI Jakarta, dan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo).
Sekretaris DPD Aptrindo DKI Jakarta, Maradang Rasjid mengatakan pihaknya sudah menyosialisasikan kepada perusahaan truk anggotanya sehubungan akan adanya penghentian sementara kegiatan di terminal 3 Priok tersebut.
Di Konfirmasi Bisnis pertelpon, Sekretaris ALFI DKI Jakarta, Adil Karim mengatakan upgrading sistem di terminal 3 Priok harus bisa dilaksakan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan supaya tidak ada pergeseran waktu pelayanan bongkar muat yang lebih lama lagi.
“Upgrading sistem harus selesai sesuai jadwal yang sudah diberitahukan ke pengguna jasa, supaya tidak ada masalah dalam pelayanan selanjutnya,” ujarnya.
Data PT.Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) menyebutkan, pada tahun 2016 PTP telah melayani bongkar muat peti kemas ekspor impor maupun antarpulau mencapai 2.476.270 TEUs (1.896.744 bok) atau naik sekitar 28% dibanding pencapaian 2015 sebanyak 2.002.502 twentyfoot equivalent units (TEUs) atau setara 1.630.160 bok.