Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Fasilitas Terbaru CCAI di Jatim Siap Beroperasi

Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) menandai 25 tahun kehadirannya di Indonesia dengan pengoperasian prasarana produksi dan distribusi di Jawa Timur.
Ilustrasi distribusi produk Coca-cola/Reuters-Beawiharta
Ilustrasi distribusi produk Coca-cola/Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, PASURUAN - Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI), anak usaha dari Coca Cola Amatil yang merupakan perusahaan pembotolan berbasis di Australia, menandai 25 tahun kehadirannya di Indonesia dengan peresmian pengoperasian prasarana produksi dan distribusi di Jawa Timur.

Kedua fasilitas ini, yang berlokasi di Pandaan, Pasuruan, dibangun di atas lahan seluas 6 hektare.

Packaging Service Division (PSD) merupakan sarana produksi kemasan botol plastik untuk produk-produk Coca Cola dengan kemampuan produksi mencapai 130.000 preform perjam.

Adapun preform merupakan cikal bakal botol plastik (PET) yang akan digunakan sebagai wadah produk-produk Coca Cola di Indonesia sebelum ditiup dengan menggunakan alat bertekanan tinggi.

Preform sendiri berbentuk hampir mirip dengan tabung reaksi. Ini merupakan PSD kedua yang dimiliki CCAI setelah PSD Bekasi.

Sementara itu, Pandaan Mega Distribution Center (MDC) menyiapkan sarana penyimpanan produk dengan kapasitas penyimpanan hingga lebih dari 40,3 juta botol. Ini merupakan yang keempat milik CCAI.

Tiga MDC lainnya yang terlebih dahulu diresmikan berlokasi di Medan, Bekasi, dan Semarang. Dengan adanya Mega Distrbution Center Pandaan ini diharapkan bisa mempermudah distribusi produk-produk Coca Cola ke wilayah timur Indonesia.

"Fasilitas yang kami resmikan hari ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami di Indonesia, khususnya wilayah timur, termasuk Jawa Timur. Komitmen kami juga diukur melalui pembangunan fasilitas atau investasi pada teknologi yang mutkahir," kata Presiden Direktur Coca Cola Amatil Indonesia Kadir Gunduz pada Kamis (9/8/2017).

Adapun jumlah investasi yang dikucurkan untuk kedua fasilitas yang groundbreaking-nya sudah dilaksanakan pada Agustus 2015 lalu mencapai kurang lebih US$60 juta.

Seperti diketahui, sejak 2014 silam, CCAI sudah menggaungkan rencana investasi sebesar US$500 juta di Indonesia. PSD serta DCM ini merupakan bagian dari realisasi investasi tersebut.

Dalam 4 tahun terakhir, CCAI tercatat telah menanamkan investasi US$350 juta atau total US$1,6 miliar sejak pertama kali hadir di Indonesia pada 1992.

Investasi tersebut ditanamkan dalam bentuk fasilitas produksi, distribusi, pengembangan sumber daya manusia, peningkatan teknologi alat, penempatan mesin pendingin di gerai atau kios pedagang dan lain-lain.

Hingga saat ini, CCAI telah mempekerjakan 10.000 tenaga kerja dengan lebih dari 700,000 konsumen di pasar tradisional dan modern di Indonesia.

"Kami percaya bahwa tidak akan tercipta bisnis yang berkelanjutan dan berkembang kecuali kami memiliki hubungan saling berkelanjutan dan berkembang dengan masyarakat," tambah Kadir.

Peresmian kedua fasilitas ini juga dihadiri oleh Group managing Director Coca Cola Amatil Alison Watkins, President of Asean Business Unit The Coca Cola Company (TCCC) Lain McLaughlin, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Dalam kata sambutannya Airlangga mengapresiasi kinerja, investasi, dan pemberdayaan manusia oleh Coca Cola Amatil di Indonesia. Airlangga juga mendorong CCAI untuk terus berinvestasi baik di bidang sarana, prasarana dan pengembangan sumber daya manusia.

Dia mendorong agar CCAI mau bekerja sama mendorong program pemerintah Indonesia khususnya dalam hal pemberdayaan siswa-siwi sekolah kejuruan.

Selain itu, dia mengimbau agar Coca Cola mau melirik produksi produk dengan bahan baku yang bersumber dari dalam negeri seperti kopi dan kelapa.

"Indonesia diketahui sebagai negara kepulauan dengan produksi kelapa yang tinggi, saya yakin Coca Cola punya marketnya karena pemintaannya banyak. Saya mau ini [bahan baku berupa  kopi dan kelapa]  tidak diimpor dari tempat lain karena Indonesia punya ini," katanya.

Lebih lanjut, dia juga berharap agar selain investasi senilai US$500 juta yang telah direncanakan, ke depannya CCAI bisa berinvestasi lebih lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper