Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL 8 MARET: Saham Snap Inc Melemah, G20 Tolak Kebijakan Proteksionisme

Setelah melalui euforia sejak melantai di bursa saham New York (NYSE), saham Snap Inc. akhirnya turun untuk pertama kalinya pada Senin (6/3) waktu setempat dan berada di bawah harga saham pada hari pertamanya yang mencapai US$24. (Bisnis Indonesia)
Sejumlah menteri keuangan dari negara-negara anggota G20 menerbitkan rancangan kesepakatan tentang penolakan terhadap kebijakan proteksionisme dan perjanjian perdagangan terbuka/ilustrasi-JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya
Sejumlah menteri keuangan dari negara-negara anggota G20 menerbitkan rancangan kesepakatan tentang penolakan terhadap kebijakan proteksionisme dan perjanjian perdagangan terbuka/ilustrasi-JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya

Bisnis.com,JAKARTA – Sejumlah berita di kancah dunia menjadi perhatian pasar pada perdagangan Rabu (8/3/2017).

Berikut rinciannya:

Snap Inc. Setelah melalui euforia sejak melantai di bursa saham New York (NYSE), saham Snap Inc. akhirnya turun untuk pertama kalinya pada Senin (6/3) waktu setempat dan berada di bawah harga saham pada hari pertamanya yang mencapai US$24. (Bisnis Indonesia)

G20 Tolak Proteksionisme. Sejumlah menteri keuangan dari negara-negara anggota G20 menerbitkan rancangan kesepakatan tentang penolakan terhadap kebijakan proteksionisme dan perjanjian perdagangan terbuka. (Bisnis Indonesia)

Exxon Tambah Investasi di AS. Exxon Mobil Corp. akan menanamkan dana sebesar US$20 miliar hingga tahun 2022 untuk memperluas pabrik kimia dan penyulingan minyaknya di Amerika Serikat.

Korut-Malaysia Saling ‘Sandera’ Warga. Setelah saling mengusir duta besar (dubes), Korea Utara (Korut) dan Malaysia pada Selasa (7/3) saling melarang warga negara untuk meninggalkan negaranya. Pemerintah Malaysia menyatakan, warga negaranya sama saja ‘disandera’ dalam perseteruan terkait pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri pemimpin Korut Kim Jong Un. (Investor Daily)

ECB Tidak Ingin Tambah Ketidakpastian. Kendati laju inflasi di zona euro yang sudah melampaui target -mendekati tapi di bawah 2%- Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan kembali bergeming terhadap seruan untuk mulai mengurangi pelonggaran moneter pada pertemuan kebijakan Kamis (9/3). ECB dipercaya tidak ingin menambah ketidakpastian baru jelang dua peristiwa politik besar di Belanda dan Prancis. (Investor Daily)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper