Bisnis.com, JAKARTA--Setelah kunjungan dalam hubungan pemerintah ke pemerintah atau government to government (g to g), Iran hanya berminat untuk menyuplai minyak mentah bukan membangun kilang minyak di Indonesia.
Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan dalam kesempatan lawatannya ke Iran, Iran justru menawari Pertamina untuk membangun kilang. Iran, ujar Hardadi, menilai pembangunan kilang di Iran berkaitan dengan rencana akusisi dua lapangan minyak yakni Ab-Teymour dan Mansouri.
"Mereka [Iran] lebih tertarik mengirim crude, malah menawari kami membangun kilang di sana karena kan ada lapangan minyak," ujarnya dalam jumpa pers di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Menurutnya, saat ini baru volume pasokan crude dari Iran yang bisa diolah hanya 60%. Kendati jenis minyak mentah Iran yakni Iranian Light Crude (ILC) dengan Arabian Light Crude (ALC) dari Arab hampir sama. Hanya saja, kandungan sulfur ILC lebih tinggi.
Sebagai contoh, dia menyebut di Kilang Cilacap 100% pasokan minyak mentah jenis ALC bisa diolah. Dengan sejumlah proyek penambahan kapasitas kilang, menurutnya, nantinya kemampuan pengolahan akan bertambah dan semakin banyak jenis minyak yang bisa diolah.
"Kadar sulfurnya tidak memungkinkan untuk masuk, tidak akan bisa lebih tinggi dari 60%," katanya.