Bisnis.com, JAKARTA – Rencana kedatangan Raja Salman bin Abdulazis Al-Saud dari Arab Saudi ke Indonesia pada tanggal 1 hingga 9 Maret 2017 memberikan peluang bagi pengusaha Indonesia memperlihatkan kinerjanya.
Dengan jumlah rombongan yang tidak sedikit, kunjungan bersejarah Raja Arab Saudi, setelah 47 tahun lalu Raja Faisal bertandang ke Indonesia, diperlukan penangan kebandaraan yang prima.
Setidaknya, Raja Salman akan membawa delegasi berjumlah kurang lebih 800 orang, termasuk jajaran Menteri dan 25 Pangeran. Informasi lain menyebutkan kisaran angka 1.500 orang.
Sebagai salah satu perusahaan di Tanah Air yang terlibat dalam penanganan penunjang penerbangan rombongan Raja Salman, PT Jasa
“Saudi Arabia Airlines, selaku maskapai resmi dalam lawatan ini, mempercayakan PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS) menjadi mitra dalam mendukung operasional kunjungan kenegaraan ini, sebagai penyedia pelayanan penunjang penerbangan (Ground Handling),” ujar keterangan tertulis pihak JAS.
Maklum saja, antara JAS dan Saudi Arabia Airlines telah terbina kemitraan sejak awal operasi Saudi Arabia Airlines di Indonesia sekitar 30 tahun lalu.
Di sisi lain, dengan pengalaman lebih dari 32 tahun di industri jasa penunjang penerbangan, JAS Airport Services adalah perusahaan Ground Handling nasional tertua dan terbesar di Indonesia. JAS juga memegang sertifikasi IATA Safety Audit for Ground Operations (ISAGO). Sertifikat ini mencerminkan kualitas layanan ground handling sesuai standar internasional.
“Sebagai perusahaan nasional Indonesia, kami berkomitmen untuk berperan serta menjadi tuan rumah yang baik dalam kunjungan kenegaraan Raja Salman ini, dan adalah kewajiban kami untuk memberikan layanan terbaik kami bagi Saudi Arabia Airlines yang telah mempercayai kami untuk menjadi mitra penunjang penerbangannya dalam kunjungan bersejarah ini,” ujar Adji Gunawan, Presiden Direktur JAS saat konferensi pers di Halim Perdana Kusuma (24/2/2017).
Menurut Martha Lory Fransisca, Corporate Communications JAS kepada Bisnis.com, Minggu (26/2/2017) sejumlah sumber daya manusia pemegang lisensi di bidangnya diterjunkan memberikan layanan jasa dengan pemasukan sekitar Rp400 juta ini.
Mereka akan menangani 27 penerbangan di Halim Perdana Kusuma dan 9 penerbangan di Denpasar (termasuk penumpang dan kargo) pada fase kedatangan(15 Februari – 4 Mar 2017). Hal itu belum termasuk fase kepulangan rombongan Raja Salman yang masih menunggu informasi lebih lanjut.
Ada pun pesawat yang digunakan rombongan pemimpin Kerajaan Arab Saudi itu adalah Boeing B777, B744, B747F, B73G, B757, dan Gulfstream.
Dengan jumlah kargo yang diperkirakan mencapat 63 ton di Halim Perdana Kusuma dan 396 ton di Bandara Ngurah Rai, berdasar data terakhir pada 23 Februari 2017, dapat dibayangkan kesibukan yang membutuhkan layanan priman.
Hal itu belum termasuk kargo spesial berupa mobil mewah Mercy S600 dan eskalator khusus Raja Salman terkait kondisi kesehatannya.
Berdasar catatan pihak JAS, pada periode 15 Februari hingga 28 Februari 2017 terdapat 620 orang yang harus ditangani layanan
“SDM untuk di Halim di antaranya 178 orang, termasuk 30 pemegang license operator untuk mengoperasikan pushback, main deck loader, baggage towing tractor, Conveyer Loader, passenger step,” ujar Martha seraya menambahkan hingga Sabtu malam tercatat penambahan alokasi SDM.
Selain itu disiapkan 26 aviation security untuk mensupervisi proses loading/unloading kompartemen, supervisi proses baggage breakdown ke truk, mengawal pesawat saat RON. Pihak keamaan ini berkoordinasi dengan pengamanan kerajaan Arab Saudi.
Di Bandara Ngurah Rai, disiapkan 394 orang, termasuk 42 orang pemegang license operator dan 42 orang aviation security.
Masih banyak hal lain yang disiapkan pihak JAS. Sejumlah data rinci pun disiapkan, termasuk kemungkinan kondisi cuaca dan kondisi penerbangan sebelum dan selama rombongan Raja Salman berada di Indonesia.
Misalnya, yang terpenting adalah penyediaan GSE atau ground support equipment. JAS menyiapkan 66 motorised dan non-motorised GSE untuk di Halim dan 121 motorised & non-motorised GSE untuk layanan penunjang penerbangan di Denpasar.
Perlengkapan itu termasuk 1 unit Main Deck Loader kapasitas 32 ton untuk di Halim dan 1 unit Main Deck Loader kapasitas 32 ton untuk Denpasar, serta 1 unit Invalid Passenger Lift plus 1 unit Extra High Loader kapasitas 7 ton untuk di Halim.
JAS juga menangani proses loading dan unloading makanan dan minuman dari Aero Catering Services.
Menurut Martha, Saudi Arabia Airlines (Sv) adalah klien JAS sejak 1985. Sedangkan kontrak penanganan kali ini masuk dalam kategori kontrak biasa.
"Angka masih fluktuatif, tergantung tipe pesawat dan jumlah penerbangan, " ujar Martha ihwal pendapatan untuk perusahaan sebesar Rp400 juta untuk penanganan penunjang penerbangan rombongan Raja Salman.
(Foto:GSE/JAS)