Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berkomitmen menghindarkan Masela, Maluku Tenggara Barat, dari jerat 'kantong ekonomi' atau enclave economy jelang eksploitasi gas di daerah tersebut dengan membuat cetak biru pengembangan wilayah.
Kantong ekonomi adalah suatu sistem ekonomi di mana industri berbasis ekspor didominasi oleh pemodal asing atau non-lokal. Dari sistem ekonomi ini, penduduk sekitar di suatu wilayah umumnya tidak mendapatkan keuntungan dari sisi kesejahteraan dari badan usaha yang mengeksploitasi wilayah tersebut.
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS/BPN) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan enclave economy terjadi di daerah penghasil gas seperti Arun dan Bontang.
"Enclave economy terjadi karena desain, planning dan tata kotanya dibentuk atau didukung industri gas di Arun dan Bontang," ujarnya dalam seminar bertajuk 'Pembangunan Blok Masela, Untuk Siapa?' di Gedung DPR, Jumat (24/2/2017).
Menurutnya, Mobile Oil (Arun) dan Total (Bontang) memiliki kontribusi besar dalam pengembangan wilayah yang menjadi operasi eksploitasi gas.
Kedua perusahaan membangun fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) seperti bandara, pelabuhan, perumahan, sekolah dan rumah sakit yang eksklusif bagi karyawannya dan sulit dijangkau bagi masyarakat sekitar.
Dia beranggapan konsep kantong ekonomi ini menimbulkan ketimpangan ekonomi dan kecemburuan sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel