Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Tetap Akan Naikkan Suku Bunga Bertahap, IMF Diminta Pantau Kebijakan Nilai Tukar

Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin meminta Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan analisis yang jujur mengenai kebijakan nilai tukar mata uang di negara-negara anggotanya. (Investor Daily)
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA –Sejumlah berita di kancah dunia menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Kamis (23/2/2017).

Berikut rinciannya:

IMF. Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin meminta Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan analisis yang jujur mengenai kebijakan nilai tukar mata uang di negara-negara anggotanya. (Investor Daily)

Interogasi Pejabat Kedubes Korut. Tim detektif yang menyelidiki pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jon Un, Kim Jong Nam, ingin menginterogasi salah seorang pejabat Kedutaan Besar (Kedubes) Korut. Demikian disampaikan Kepala Polisi Diraja Malaysia Khalid Abu Bakar, Rabu (22/2). (Iinvestor Daily)

Catatan Rapat The Fed. Pejabat Federal Reserve mengungkapkan keyakinan atas kenaikan suku bunga secara bertahap, sementara kenaikan "segera" mungkin tepat untuk menghindari risiko ekonomi terlalu yang panas, menurut catatan rapat The Fed. (Bisnis.com)

Ekonomi Inggris. Ekonomi Inggris Raya menunjukkan perbaikan pesat di akhir 2016. Tapi, pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun lalu masih di bawah ekspektasi. Brexit pun masih diprediksi bakal menghambat laju perekonomian Inggris tahun ini. (Kontan)

Bursa Global. Indeks Standard & Poor’s 500 kehilangan 2,56 poin atau 0,11% ke 2.362,82, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average mampu ditutup menguat 32,6 poin atau 0,16% ke level 20.775,6. Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah hanya 0,02 poin ke level 373,38 (Bisnis.com)

Harga Minyak. Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman April ditutup turun 74 sen atau 1,4% ke level US$53,59 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman April turun 82 sen atau 1,5% US$55,84 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. (Bisnis.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper