Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Perhubungan meminta penyusunan pagu kebutuhan Rencana Kerja Anggaran (RKA) 2018 dapat disusun menggunakan filosofi ‘Money Follow Program’ agar daya serap menjadi lebih baik.
“Ada satu filosofi yang selalu disampaikan Presiden dalam penganggaran, yakni money follow program. Jadi uang itu harus didedikasikan kepada program, bukan proyek,” ujar Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan dalam siaran pers, Kamis (16/02).
Dia mengungkapkan bahwa dirinya telah melihat banyak daerah yang semata-mata hanya mengejar proyek saja, tanpa program yang jelas. Alhasil, banyak proyek yang tidak kunjung selesai, dan membuat daya serap anggaran tidak maksimal.
Untuk itu kedepan, dia meminta jajarannya dan pemerintah daerah agar menyusun anggaran terhadap program-program yang benar-benar strategis, sehingga dapat segera diselesaikan dalam waktu yang tidak lama.
“Bagi proyek yang penting, dimana direncanakan selesai dalam 3, 4 atau 5 tahun, kita percepat menjadi 1 atau 2 tahun. Sebaliknya, proyek yang kurang penting dan sudah dibangun, dapat diselesaikan dalam waktu lebih panjang,” tuturnya.
Budi berharap daya serap anggaran pada 2018 dapat mencapai di atas 95%, naik ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Untuk tahun ini, Kemenhub menargetkan penyerapan anggaran mencapai di atas 90%.