Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah siswa pada tahap pertama diklat vokasi pelaut yang diselenggarakan di Maluku, telah menjaring sedikitnya 240 siswa, dari rencana 1000 orang.
Kepala BPSDM Wahju Satrio Utomo (Tommy) mengatakan tahap pertama ini telah menjaring sebanyak 240 siswa, yang akan ditempatkan sebanyak 120 siswa di PIP Makassar, dan 120 siswa di BP2IP Barombong.
"Kami meminta bantuan Universitas Pattimura dan Pemprov Maluku untuk mencari 1000 siswa diklat Vokasi. Untuk tahap pertama, telah terjaring sebanyak 240 siswa," ujarnya, seperti siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (8/2/2017).
Pihaknya akan melanjutkan terus hingga kuota terpenuhi. "Mungkin akan ditambah kuotanya bila peminatnya memang banyak," ujarnya.Â
Tommy melanjutkan, diklat vokasi ini akan berlangsung selama 15 hari. Para siswa diklat akan mendapatkan tiga sertifikat yaitu, basic safety training, Security Awareness Training, Advance Fire Fighting, dan ditambah buku pelaut.
Bermodalkan itu, lanjutnya, mereka bisa langsung bekerja di kapal sebagai anak buah kapal (ABK). Selanjutnya, mereka bisa melanjutkan pendidikan lagi untuk meningkatkan ratingnya.
Sementara, dalam rangka menggenjot produksi SDM transportasi baik di darat, laut, udara dan perkeretaapian, dan untuk membantu memberdayakan masyarakat yang kurang mampu atau putus sekolah, Tommy mengatakan bahwa BPSDM menargetkan kuota sebanyak 48.335 orang di seluruh Indonesia, melalui program diklat pemberdayaan masyarakat.
BPSDM menggandeng Universitas-universitas dan Pemerintah Daerah untuk menjaring peserta diklat yang nantinya akan mengikuti diklat di sekolah perhubungan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Kami mempersilahkan bagi masyarakat yang akan mengikuti diklat ini. Minimal pendidikan SLTP dan tidak ada batasan usia, yang penting masih sehat dan bersemangat untuk bekerja sebagai anak buah kapal," ungkapnya.