Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Antam bangun tambang nikel di Halmahera senilai Rp3,5 triliun

PT Antam (Persero) Tbk membangun perusahaan tambang di Halmahera senilai Rp3,5 triliun yang pembiayaannya bersumber dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN).
Aktivitas pekerja tambang di Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor, Desa Bantar Karet, Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/9)./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas pekerja tambang di Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor, Desa Bantar Karet, Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/9)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, MALANG — PT Antam (Persero) Tbk membangun perusahaan tambang  di Halmahera senilai Rp3,5 triliun yang pembiayaannya bersumber dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN).

SVP Corporate Secretary PT Antam Trenggono Sutioso mengatakan untuk tahap pertama tambang  tersebut akan menghasilkan  13.500 ton feronikel/tahun, sedangkan kebutuhan listriknya mencapai 80 MW.

“Pemenuhan listriknya nantinya kami sinergikan dengan BUMN lainnya,” ujarnya di Malang, Senin (6/2/2017).

Pola kerja sama dengan BUMN lainnya, dia akui, masih dirancang. Bisa saja nanti BUMN yang berminat akan menyertakan modal, bisa pula dalam bentuk sinergi lainnya.

Nantinya, diharapkan produksi feronikel dari pabrik tersebut mencapai 40.000 ton/tahun. Dengan demikian kebutuhan listriknya juga menyesuaikan.

Pengembangan produksi nikel dari pabrik tersebut, masih belum tahu pendanannya. Bisa saja nanti memperoleh dari PMN juga.

Untuk tambang nikel Pomala, Sulawesi Tenggara, kata dia, akan ditingkatkan produksinya dari 18.000 ton-20.000 ton/tahun menjadi 27.000 ton-30.000 ton/tahun feronikel.

Pengembangan tambang nikel tersebut masih dalam kajian, seperti pembuatan detailed engineered design dan lainnya. Karena itulah kebutuhan biaya pengembangan masih belum diketahui. Termasuk skema pendanaannya. Namun dia memastikan tahun ini pengerjaan perluasan tambang akan direalisasikan.

Menurut dia, nikel produksi PT Antam semuanya untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Negara-negara pengimpor nikel dari PT Antam seperti Korea Selatan, Tiongkok, dan Taiwan.

Selama ini, semua produksi nikel PT Antam diserap pasar ekspor. Nikel merupakan bahan utama dari stainless steel.

Dengan demikian, kata dia, tingginya rendahnya permintaan nikel sangat bergantung pada perekonomian dunia.

Intinya, jika perekonomian dunia tumbuh, terutama di negara-negara tujuan ekspor nikel dari PT Antam, maka permintaan justru akan naik. Begitu juga sebaliknya.

Seperti diketahui,  komoditas feronikel yang dihasilkan Antam memiliki kadar karbon tinggi atau kadar karbon rendah sesuai permintaan konsumen.

Jumlah cadangan dan sumber daya bijih nikel saprolit Antam per 31 Desember 2012 mencapai 361,3 juta wet metric tons (wmt) dan sumber daya limonit mencapai 464 juta wmt untuk limonit.

Jumlah ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Antam selama beberapa dekade ke depan pada tingkat ekstraksi saat ini. Meski Antam memiliki jumlah bijih nikel yang cukup untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek ekspansi nikelnya, untuk memperpanjang usia cadangan yang dimiliki Antam dapat membeli bijih nikel dari pihak ketiga untuk melengkapi cadangan dan sumber daya yang dimiliki.

Tambang bijih nikel Antam berada di Pomalaa, Tanjung Buli dan Tapunopaka. Pomalaa yang berlokasi di Sulawesi Tenggara merupakan tambang nikel tertua sementara Tapunopaka yang merupakan tambang emas terbaru Antam juga berlokasi di Sulawesi Tenggara. Tambang nikel Tanjung Buli berlokasi di Maluku Utara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper