Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Pertanian Rombak Jajaran Eselon I Kementan

Menteri Pertanian melakukan perombakan di jajaran eselon satu di Kementerian Pertanian meskipun ada yang diturunkan menjadi peneliti
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri)./Bisnis-Oktaviano DB Hana
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri)./Bisnis-Oktaviano DB Hana

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian melakukan perombakan di jajaran eselon satu di Kementerian Pertanian meskipun ada yang diturunkan menjadi peneliti

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengganti Dirjen Tanaman Pangan yang sebelumnya dijabat Hasil Sembiring kepada Gatot Irianto Irianto yang sebelumnya menjabat sebagai Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP).

Para petinggi madya di lingkup Kementerian Pertanian tersebut dilantik oleh Menteri Pertanian di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Senin (30/1/2017). Pelantikan tersebut berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 7/TPA tahun 2017.

Posisi Dirjen PSP yang ditinggalkan Gatot Irianto kemudian digantikan oleh Pending Dadih Pemana yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Penyuluhan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan.

Selain itu, posisi lain yang berganti adalah Gardjita Budi yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) menjadi Staf Ahli Bidang Pengembangan Bio Industri, sedangkan Hasil Sembiring kembali menjadi peneliti.

Pada kesempatan itu Menteri Amran meminta agar pejabat yang baru dilantik tersebut tetap terus bekerja keras dan melakukan evaluasi harian. "Kita bangun sistem sejak awal. Evaluasi setiap hari bukan lagi bulanan atau tiga bulan," katanya.

Dia juga menyatakan, gerak cepat Sumardjo Gatot sebagai mantan Dirjen PSP Kementan sangat diharapkan di tubuh Direktorat Tanaman Pangan, terutama segera berkonsolidasi dan melakukan upaya khusus dengan langkah nyata peningkatan luas tambah dan produktivitas pajale.

Sementara itu kepada Dirjen PSP, Mentan meminta untuk melakukan pengawalan kegiatan strategis seperti cetak sawah, membangun infrastruktur air, penyediaan alsintan, penyediaan pupuk hingga fasilitas kredit dan asuransi.

"Upayakan pemenuhan kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat jenis. Pengawalan cetak sawah juga harus ditingkatkan," tegasnya.

Adapun Kepada Staf Ahli Bidang Pengembangan Bioindustri, Mentan berharap untuk membangun koordinasi dan kerjasama lintas Kementerian dan lembaga nasional maupun internasional.

"Segera susun roadmap dan kebijakan pengembangan bioteknologi, bioindustri hingga pertanian organik yang selaras dengan isu lingkungan baik skala regional maupun nasional," kata Amran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper