Bisnis.com, JAKARTA– Kebijakan perdagangan internasional Amerika Serikat ditangan Donald Trump akan lebih condong pada fair trade (perdagangan yang adil) dengan mengutamakan peningkatan kerjasama bilateral, salah satunya dengan Indonesia.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan mengatakan salah satu isi pertemuan dalam kunjungan kehormatannya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah tentang upaya meningkatkan perdagangan bilateral dengan Indonesia usai terpilihnya Presiden AS yang baru.
Selain itu, pihaknya menyatakan bahwa AS akan menerapkan kebijakan fair trade. Hal ini berbeda dengan langkah AS sebelumnya yang mengedepankan free trade (perdagangan bebas).
“Apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan perdagangan bilateral kami, itu yang saya tekankan, dan saya sebutkan bahwa saya percaya kita akan maju ke fase fair trade yang akan memberikan manfaat nyata kepada pekerja dan perusahaan Amerika,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Rabu (25/1/2017).
Donovan menjabarkan bahwa pihaknya menawarkan sejumlah bidang perdagangan dan investasi yang dapat ditindaklanjuti oleh Indonesia dalam penguatan bilateral, seperti di penerbangan, kelistrikan, serta kerja sama pengembangan wirausaha.
“Saya menyebutkan sejumlah bidang investasi, dan ini sangat penting dan kami berharap bisa memperluas itu,” ujarnya.
Sepanjang 2016, nilai ekspor ke Amerika mencapai US$ 15,68 miliar atau berkontribusi 11,94%dari total ekspor non migas. Ekspor non migas ke Amerika juga meningkat 2,46% dibandingkan periode yang sama di 2015 sebesar US$ 15,30 miliar. Sampai saat ini, AS masih menjadi negara ekspor non migas terbesar.