Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daya Saing: Peritel Diimbau Tak Kambinghitamkan Service Charge Mal

Pelaku usaha ritel yang menyewa di mal didorong untuk tidak mengkambinghitamkan biaya sewa dan service charge sebagai penghambat daya saing.
Ritel
Ritel

Bisnis.com, Jakarta- Pelaku usaha ritel yang menyewa di mal didorong untuk tidak mengkambinghitamkan biaya sewa dan service charge sebagai penghambat daya saing. 

Hal ini dikatakan Ketua DPD DKI Jakarta APPBI Ellen Hidayat menanggapi sebagian kalangan peritel yang mengeluhkan kenaikan service charge dan uang sewa sehingga memberatkan usaha mereka. 

"Kalau dibilang sekarang banyak pelaku ritel yang berguguran, harusnya introspeksi kenapa, apakah ritel sudah bisa ikut perkembangan dan tantangan yang ada. Jangan-jangan ada faktor lain yang menghambat di luar biaya sewa," katanya di Jakarta, Selasa (24/1/2017). 

Ellen menyebutkan kenaikan service charge yang dilakukan pelaku pusat belanja di Jakarta berkisar 3%-5%. Meski demikian, ada sejumlah mal yang menaikkan biaya pemeliharaan sampai 8% karena alasan tingkat tarifnya masih di bawah rata-rata. Dia menghimbau pelaku usaha ritel dan pelaku pusat perbelanjaan dapat saling bekerjasama untuk mengkompensasi penurunan trafik dan pertumbuhan ritel di mal yang terjadi tahun lalu. 

Ketua Aprindo Roy Nicholas Mandey juga mengatakan peritel dan pelaku pusat belanja saling membutuhkan sehingga diharapkan dapat lebih kooperatif untuk mewujudkan perdagangan dan perekonomian yang berkualitas. 

Menurutnya sejauh ini anggotanya tidak mempermasalahkan kenaikan sewa dan biaya pemeliharaan sepanjang masih dalam taraf wajar. 

"Kalau ada kenaikan pada 2017, itu karena ada faktor relevan, pemerintah akan naikkan tarif energi listrik dan gas. Untuk itu asosiasi ritel dan APPBI perlu kerja sama untuk bicara pada pemerintah supaya sama-sama mendapat jalan keluar yang efisien," katanya. 

Secara terpisah, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah meminta pelaku pusat belanja tidak mematok kenaikan service charge yang terlalu tinggi pada tahun ini seperti halnya tahun lalu. 

"Mal di Indonesia ada 300-an, ada yang naik di bawah 5%, tetapi ada banyak juga mal yang menaikkan sampai 10% bahkan sampai 18%," katanya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper