Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres JK Sindir Kebijakan KUR Era SBY

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyindir kebijakan kemudahan kredit bagi pengusaha skala kecil yang berlaku pada lima tahun pemerintahan sebelumnya atau masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
Wapres JK. /Antara
Wapres JK. /Antara

Bisnis.com, BANDUNG – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyindir kebijakan kemudahan kredit bagi pengusaha skala kecil yang berlaku pada lima tahun pemerintahan sebelumnya atau masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.

Menurut Wapres, kebijakan pemberian bunga kredit saat itu tidak tepat sasaran. Saat itu, pengusaha skala besar diberikan bunga 10-15%, di sisi lain pengusaha skala kecil yang butuh dorongan pendanaan malah diberi bunga hingga mencapai 23%.

“Dulu lima tahun pemerintah sebelumnya membuat kesalahan luar biasa. KUR (Kredit Usaha Rakyat), pengusaha besar dapat bunga 10-15%, tapi pengusaha kecil dapat bunga 23%,” katanya, saat membuka dialog Kadin Jawa Barat, Selasa (24/1/2017).

Berkaca pada hal tersebut, JK mengatakan pemerintahan kali ini terus berupaya mempersempit gap kesenjangan yang terjadi di masyarakat, salah satunya dengan mempermudah pengusaha skala kecil untuk mendapatkan pendanaan lewat KUR.

“Ini yang jadi pertanyaan, kezaliman yang luar biasa. Pengusaha kecil dapat bunga besar, pengusaha besar dikasih bunga kecil. Sekarang tidak, pengusaha kecil dikasih bunga yang lebih kecil dari pengusaha besar,” jelasnya.

Pemerintah terus mendorong masyarakat agar memanfaatkan bunga KUR yang kini jauh lebih rendah untuk terus melakukan usaha produktif.

"Bagaimana pengusaha pribumi ini muncul kembali," ujarnya.

Sejak 2014, tingkat bunga KUR ritel, mikro dan kredit bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berangsur-angsur turun, dari 22% pada 2014, menjadi 12% pada 2015, dan 9% pada 2016.

Pada 2017, pemerintah berupaya menurunkan kembali tingkat bunga KUR menjadi 7%. Adapun, pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi bunga KUR mencapai Rp9,02 triliun pada tahun ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper