Bisnis.com, JAKARTA– Produsen minyak kelapa sawit global Cargill berkomitmen menolkan deforestasi dari seluruh rantai pasok produksi CPO.
Cargill baru saja menyusun langkah-langkah prioritas untuk membenahi rantai pasokan global dan menuju praktik pertanian berkelanjutan.
Cargill telah bekerjasama dengan berbagai kemitraan di seluruh dunia, dan telah melibatkan 148.000 petani – termasuk petani kelapa sawit di Indonesia – untuk memetakan lahan-lahan gundul dan daerah dengan sumber daya di lebih dari 2.000 lokasi di 14 negara.
“Mengakhiri deforestasi amat penting untuk menghentikan perubahan iklim," ujar CEO dan Chairman Cargill David MacLennan seperti dikutip Bisnis dari keterangan resmi yang dipublikasikan Cargill, Senin (23/1/2017).
MacLennan mengampaikan saat ini manusia berda di titik penting di mana seluruh investasi harus berorientasi memelihara kelestarian lingkungan, sehingga pertanian berkelanjutan menjadi solusi yang harus dilakukan.
Di dalam menyambut pertemuan tahunan World Economic Forum 2017 di Davos, Swiss, laporan Cargill ini diharapkan dapat mendorong diskusi yang lebih luas mengenai berbagai isu yang mendorong deforestasi dan kebijakan serta praktek yang dapat mencegah hal tersebut.
MacLennan mencatat Cargiil juga telah menetapkan rencana aksi untuk melindungi hutan dalam prioritas rantai pasokan: Kelapa sawit secara global, kedelai di Brazil dan Paraguay, kakao secara global, kapas dan jagung di Zambia, serta kemasan berbasis serat.
Untuk mendukung rencana aksi ini, Cargill mengeluarkan kebijakan baru di bidang kemasan berbasis serat yang berkelanjutan atau Policy on Sustainable Fiber-based Packaging.