Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla memperkirakan perekonomian Indonesia akan mengalami dampak tidak langsung bila Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump merealisasikan seluruh janji kampanyenya.
Selama kampanye, Trump menggembar-gemborkan sejumlah rencananya di bidang ekonomi, di antaranya memangkas pajak perusahaan dan masyarakat kelas menengah, renegosiasi sejumlah perjanjian dagang, serta menaikkan tariff barang impor dari China.
Menurut JK, Indonesia akan mendapat dampak tidak langsung bila Trump merealisasikan janji kampanyenya di bidang ekonomi. China, merupakan negara yang akan mengalami dampak langsung terhadap kebijakan ini.
“Kita akan mendapatkan efek tidak langsung, bukan efek langsung. Efek tidak langsung adalah China kena dulu, kalau China kena, ekspor barangnya akan menurun maka impor bahan bakunya juga akan menurun,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Jumat (20/1/2017).
Dalam keadaan seperti itu, Wapres mengatakan harga komoditas akan kembali turun yang mengakibatkan perdagangan dunia akan kembali tertekan.
Menurut JK, Trump yang notabene merupakan pengusaha, dinilai tidak mungkin menjalankan kebijakan proteksionisme yang terlalu keras, sehingga perdagangan dunia diharapkan tetap akan stabil.
“Trump selaku pengusaha saya rasa tau bahwa tidak akan mudah menjalankan sifat proteksionisme yang terlalu keras. Bahwa mungkin menjaga industri tertentu seperti mobil mungkin ya, tapi tidak semuanya,” jelas Wapres.
Kendati demikian, JK mengajak semua pihak untuk menunggu konkret rencana ekonomi AS dalam empat tahun kedepan. Trump baru akan diambil sumpahnya di Capitol Building, Washington D.C pada 20 Januari waktu setempat.