Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astratel, Jalan Tol Masih Jadi Investasi Menarik

PT Astratel Nusantara anak usaha PT Astra International Tbk yang bergerak dibidang pengembangan infrastruktur menilai jalan tol masih menjadi investasi yang menarik, bahkan belum lama ini mengambil sebagian kepemilikan di tol Cikampek-Palimanan.
Ilustrasi./Bisnis
Ilustrasi./Bisnis

Bisnis.com, KARAWACI - PT Astratel Nusantara anak usaha PT Astra International Tbk yang bergerak dibidang pengembangan infrastruktur menilai jalan tol masih menjadi investasi yang menarik, bahkan belum lama ini mengambil sebagian kepemilikan di tol Cikampek-Palimanan.

"Terakhir mengambil kepemilikan 18 persen saham PT Lintas Marga Sedaya pengelola jalan tol Cipali, dengan demikian sudah ada enam ruas tol yang kami kelola", kata Direktur Astratel, Wiwiek D. Santoso di Karawaci, Kabupaten Tangerang, Jumat (21/1/2017).

Astratel memiliki 79,3 persen PT Marga Mandalasakti pengelola Tol Tangerang - Merak, 95 persen PT Marga Harjaya Infrastruktur pengelola tol Mojokerto - Jombang, 40 persen Marga Trans Nusantara pengelola tol Serpong - Kunciran.

Selanjutnya 25 persen PT Trans Marga Jateng pengelola tol Semarang - Kertosono, 25 persen PT Trans Bumi Serbaraja pengelola tol Serpong - Balaraja, dan terakhir 18 persen di Lintas Marga Sedaya pengeloa tol Cikampek - Palimanan.

Bahkan Astratel yang sahamnya 100 persen dimiliki PT Astra International Tbk berencana untuk meningkatkan kepemilikannya atas PT Lintas Marga Sedaya sampai dengan 22,3 persen, kata Wiwiek.

Wiwiek mengatakan, Astratel sampai dengan saat ini telah mengelola sepanjang 344,8 kilometer jalan tol, dari target 500 kilometer yang dapat dicapai di tahun 2020.

"Ini bentuk keseriusan kami dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan negara Indonesia, sesuai dengan filosofi dari induk usaha menjadi milik yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa," kata Wiwiek.

Wiwiek mengatakan, Astratel menyatakan kesiapannya untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur termasuki pembangunan jalan tol yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Sedangkan Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Achmad Gani Ghazaly mengatakan, pembangunan jalan tol saat ini diprioritaskan untuk memberikan dukungan kepada sistem transportasi multimoda seperti kereta api, pesawat, dan kapal.

Beberapa ruas tol dipersiapkan untuk mendukung percepatan tol laut yang menjadi program pembangunan infrastruktur pemerintah, jelas Gani.

Gani mengatakan, pemerintah baik pusat maupun daerah siap untuk membebaskan tanah jalan tol yang menjadi prioritas sedangkan pembangunannya diserahkan kepada konsorsium BUMN maupun kepada swasta.

Gani memperkirakan sebanyak 30 persen pengembangan jalan tol di Indonesia akan diserahakn kepada swasta.

Menurut mantan Ketua Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) ini, butuh dana Rp723 triliun untuk mewujudkan 1.851 kilometer jalan tol baru di seluruh Indonesia sampai dengan 2019, serta tidak mungkin kalau diserahkan pemerintah sepenuhnya.

Guna memperkecil resiko bagi investor jalan tol, Gani menjelaskan pemerintah saat ini sudah memiliki dua BUMN dibidang infrastruktur yakni PT Sarana Multi Infrastruktur yang siap untuk memberikan dana talangan pembebasan tanah serta PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia untuk menjamin kalau tarif yang ditetapkan tidak mampu menutup biaya investasi yang dikeluarkan.

"Kepastian-kepastian ini membuat investasi di jalan tol menjadi menarik bagi swasta," ujar Gani.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper