Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemesanan Lilin asal Malang Naik 20% Jelang Imlek

Pemesanan lilin asal Malang, Jatim, naik hingga 20% menjelang perayaan Imlek yang jatuh pada 28 Januari 2017.
Pekerja dari UD Sucaru, produsen lilin asal Malang, Jumat (20/1/2017), mengebut pembuatan lilin untuk memenuhi pemesanan lilin warga yang merayakan Imlek pada 28 Januari 2017./Bisnis-Istimewa
Pekerja dari UD Sucaru, produsen lilin asal Malang, Jumat (20/1/2017), mengebut pembuatan lilin untuk memenuhi pemesanan lilin warga yang merayakan Imlek pada 28 Januari 2017./Bisnis-Istimewa

Bisnis.com, MALANG - Pemesanan lilin asal Malang, Jatim, naik hingga 20% menjelang perayaan Imlek yang jatuh pada 28 Januari 2017.

Soebakir, perajin lilin asal Desa Kendalpayak, Kec. Pakisaji, Kab. Malang, mengatakan omzet lilin yang diprodusi UD. Sucaru, sekitar 5 ton per bulan. “Namun pada Desember 2016-Januari 2017 naik rerata 20%,” ujarnya di Malang, Jumat (20/1/2017).

Bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kata dia, terjadi penurunan pemesanan lilin. Tahun lalu kenaikan pemesanan hingga 30%-40%.

Namun tahun ini beruntung Imlek berdekatan dengan Natal. Dengan begitu pemesanan sudah banyak pada Desember untuk kegiatan merayakan Natal sekaligus Imlek.
Adapun pada Januari, khusus pemesanan lilin untuk merayakan Imlek. Lilin untuk perayaan Natal dan Imlek berbeda.

Untuk perayaan Imlek, mereka menggunakan lilin warna merah, sedangkan untuk mereka yang merayakan Natal menggunakan lilin putih dengan ukuran yang lebih besar daripada lilin lampu. Diameter lilin sembahyang pada perayaan Imlek, berdiamter 6 cm-10 cm dengan ketinggian 10 cm-40 cm.

Untuk lilin besar berdiameter 50 cm dengan ketinggian 1,7 meter-2 meter, kata Bambang, putra dari Soebakir, tidak diproduksi di Malang. Lilin yang juga biasanya dipergunakan untuk bersembahyang oleh warga Tionghoa yang merayakan Imlek, diproduksi di Semarang, Jawa Timur.

Perajin lilin asal Surabaya dan Malang enggan memproduksi lilin tersebut karena investasinya besar untuk membeli cetakan lilin. Apalagi jika cetakannya bergambar naga timbul.
Harga lilin yang mahal, juga menjadi pertimbangan perajin lilin asal Malang enggan memproduksi lilin tersebut. Satui biji bisa mencapai Rp10 juta.

“Kalau kami harus menyediakan lima biji saja, dana Rp50 juta akan mandek. Padahal kami ini pengusaha dengan modal yang terbatas,” ujarnya.

Lilin produksi perajin asal Malang, kebanyakan dipesan warga Surabaya yang biasanya didistribusikan ke kota lain seperti kotas-kota di Kalimantan, Bali, Jakarta, Nusa Tenggara Barat, dan lainnya. “Sebagian kecil lagi diperuntukkan untuk memenuhi konsumsi untuk warga Kota Malang dan sekitarnya,” ujarnya.

Jenis-jenis lilin yang diproduksi, lilin lampu, lilin ulang tahun, lilin hotel, dan lilin sembahyang. “Untuk perayaan Imlek, tentu permintaan lilin sembahyang yang banyak dipesan,” ujarnya.

Pemesanan lilin tersebut mendongkrak omzet penjualan lilin hingga 20% pada Desember-Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper